Lombok Tengah (Inside Lombok) – Meski masih dalam musim penghujan, ratusan hektare tanaman padi milik petani di Desa Kateng, Praya Barat, Lombok Tengah terancam gagal panen. Hal itu diungkapkan Kepala Desa Kateng, Lalu Syarifuddin yang menyebut sudah lama tidak turun hujan di daerahnya.
“Untuk sekarang ini curah hujan sangat minim sehingga nyaris sebagian besar petani di Desa kami mengalami gagal panen,” katanya, Selasa (20/12/2022). Menurut Syarif, hujan mulai jarang turun sejak 1 bulan belakangan. Padahal di beberapa desa di Lombok Tengah bahkan setiap hari turun hujan.
“Karena pertanian ini tergantung waktu, semua perkiraan dari petani meleset, pas mau melakukan pemupukan hujan tidak ada. jadi tanaman padi jadi kerdil bahkan terkena hama,” ujarnya.
Dengan kondisi tanaman padi seperti ini, saat ini para petani di desa tersebut hanya dapat mengandalkan air dari sumur bor, dan beberapa embung kecil yang tersedia. Sebagian petani juga menyedot air dari sungai yang jaraknya sangat jauh.
“Tetapi itu arealnya masih sangat terbatas, selain itu tidak ada lagi yang bisa diandalkan,” imbuhnya.
Dikatakan, para petani saat ini hanya bisa pasrah sambil menunggu hujan turun. Karena hampir sekitar 80 persen sawah di desa tersebut belum dapat diakomodir oleh sumber air. “Hanya menunggu hujan, berharap, dan berdoa agar bisa hujan,” tutupnya. (fhr)