25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaBisa Merasakan Kehangatan Keluarga, Panti Sosial akan Gelar Kegiatan Hari Ibu

Bisa Merasakan Kehangatan Keluarga, Panti Sosial akan Gelar Kegiatan Hari Ibu

Mataram (Inside Lombok) – Hari Kamis, 22 Desember 2022 lalu bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Sebagian orang merayakan Hari Ibu dengan memberikan ucapan, bahkan kado kepada ibunya. Panti Sosial lanjut usia Mandalika akan menggelar kegiatan agar para orang tua yang saat ini tinggal di sana bisa merasakan kehangatan keluarga.

Kepala Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Provinsi NTB, Hj. Ari Yuliani mengatakan pada moment Hari Ibu ini, belum ada keluarga yang berkunjung untuk sekadar mengucapkan selamat atau menengok para penghuni. “Sampai saat ini belum ada yang datang untuk menjenguk atau mengucapkan Hari Ibu, karena mungkin kan rata-rata lansia di sini keluarga miskin dan mungkin mereka tidak tahu Hari Ibu,” katanya, Kamis (22/12) pagi.

Meskipun belum ada keluarga yang datang mengunjungi penghuni panti, pihak panti akan menggelar kegiatan yang bertema kasih sayang. Sehingga para orang tua yang ada bisa tetap merasakan kasih sayang meski sudah jauh dari keluarga.

“Dalam rangka hari ibu untuk membahagiakan para lansia di panti, sudah direncanakan kegiatan memperingati hari ibu pada hari sabtu dengan perayaan sederhana namun penuh makna kasih sayang,” ungkapnya.

Disebutkan, jumlah penghuni di panti sebanyak 80 orang dan didominasi oleh lanjut usia (lansia) perempuan. Puluhan orang lansia yang tinggal berasal dari kabupaten dan kota yang ada di Pulau Lombok.

“Ada juga yang dari luar Provinsi NTB. Karena waktu itu dia jadi pembantu dan karena kondisi fisiknya, dia memutuskan untuk tinggal di sini,” katanya.

Selain di momen Hari Ibu, sebagian keluarga penghuni panti ada yang datang secara rutin berkunjung untuk melihat kondisi orang tua mereka. Karena tidak semua para penghuni di panti masih memiliki keluarga. Keberadaannya di panti karena berdasarkan razia oleh petugas Dinas Sosial kabupaten dan kota.

“Ada yang masuk panti karena benar-benar mengalami keterlantaran dan ada yang datang sendiri. Ada juga hasil razia,” katanya.

Namun jika ada penghuni panti yang datang diantar oleh keluarganya biasanya karena faktor ekonomi. Petugas biasanya tidak langsung menerima karena akan memeriksa terlebih dahulu kondisi tempat tinggalnya. “Kita juga periksa kesehatan fisiknya, karena rata-rata yang tinggal ini 60 tahun ke atas,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan kondisi kesehatan para penghuni lanjut Ari, berbeda-beda. Di mana, ada penghuni panti yang sudah tidak bisa melakukan kegiatan secara mandiri. Hal ini biasanya terjadi karena terlantar. “Ada yang masuk sini itu sudah bedrest, tapi ada yang mandiri,” ucapnya.

Beberapa syarat untuk bisa masuk di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Provinsi NTB yaitu berusia 60 tahun ke atas, berasal dari keluarga miskin, terlantar, sehat jasmani rohani (tidak mengidap penyakit menular), dan masih bisa mengurus dirinya sendiri.

“Tapi ada yang laporan masyarakat dan kondisinya sudah tidak mampu beraktivitas sendiri. Ini kan dilema bagi kita. Jadi daripada terlantar kita bawa ke panti,” paparnya.

Ia menjelaskan, untuk memastikan kondisi para penghuni panti, sudah ada petugas kesehatan yang akan memeriksa secara rutin. Selain itu juga rutin digelar kegiatan-kegiatan keagamaan. Biasanya, penghuni yang bisa mandiri langsung ke masjid untuk salat berjamaah.

“Ini kita tempatkan secara terpisah untuk yang sehat dan sakit. Kalau ruangan khusus penghuni yang bedrest ini sudah melebih kapasitas sekarang dan kita menginisiasinya agar bisa tetap menampung,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer