Mataram (Inside Lombok) – Kecamatan Selaparang Kota Mataram saat ini menjadi kecamatan inklusi. Di mana program-program yang direalisasikan di masing-masing kelurahan berbeda-beda sehingga bisa lebih fokus.
Camat Selaparang, Zulkarwin mengatakan masing-masing sembilan kelurahan di Kecamatan Selaparang saat ini memiliki fokus program yang ditangani. “Program inklusi ini kita bagi di Kecamatan selaparang ini,” katanya, Kamis (29/12) pagi.
Ia merincikan, program perempuan difokuskan di Kelurahan Mataram Barat, program anak di Kelurahan Karang Baru, program pembinaan UMKM di Monjok Barat dan inovasi teknologi dan budaya ada di Kelurahan Rembiga.
“Kelurahan yang lain misalnya pemuda itu di Monjok Timur, Disabilitas di Monjok, Lingkungan di Gomong, Seni dan Religi kita pusatkan di Dasan Agung dan kelompok rentan dan lansia ada di Dasan Agung Baru. Jadi nanti OPD nya Kecamatannya,” ujarnya.
Dengan program ini penanganan yang dilakukan oleh masing-masing kelurahan bisa difokuskan, sehingga bisa terlihat hasilnya. Untuk merealisasikan program-program ini, Zulkarwin meminta keterlibatan semua stakeholder termasuk pelaku usaha yang ada di wilayah tersebut.
“Semua para pihak di luar pemerintahan, ada yayasan, akademisi itu berkomitmen untuk membantu Kecamatan Selaparang inklusi ini. Bukan Cuma tenaga yang mereka bantu tapi juga pembiayaan,” katanya.
Selain itu, khusus untuk penanganan sampah Kecamatan Selaparang sudah memiliki program lingkungan dengan sampah nihil melalui pemilahan sampah rumah tangga berkelanjutan (lisan panutan). Penanganan sampah ini juga disinergikan program kecamatan inklusi yang ada di masing-masing kelurahan.
“Jadi misalnya di Dasan Agung Baru di sana fokusnya lansia. Kita minta lansia yang mengelola sampah ini dengan membuat pupuk cair. Kalau di kelurahan yang khusus anak kita ajarkan cara memilah sampah,” papar Zulkarwin.
Di Kelurahan Rembiga, pengolahan sampah sudah menggunakan teknologi. Hasilnya saat ini bisa dimanfaatkan untuk memasak. “Ini kan bisa merubah mindset masyarakat juga. Kalau sampah itu bisa juga menjadi gas. Dan ini sudah ada teknologinya di Kelurahan Rembiga,” pungkasnya. (azm)