Lombok Tengah (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Lombok Tengah (Loteng) masih melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak atau tertimpa pohon tumbang. Terutama yang disebabkan bencana angin kencang yang terjadi pada akhir tahun 2022.
“Kalau logistik daruratnya sudah kita berikan tapi kalau untuk bantuan material bangunannya belum, tunggu hasil asesmen,” kata Kepala BPBD Loteng, Ridwan Ma’ruf, Senin (2/1/2022).
Ia menjelaskan, bantuan material untuk membantu warga yang rumahnya rusak terkena bencana tidak bisa dilaksanakan secara langsung. Mengingat pihaknya masih menunggu asesmen kerusakan. “Selesai asesmen baru bisa diberikan bantuan material,” tuturnya.
Ridwan mengukapkan, Loteng telah ditetapkan status siaga bencana hingga Maret 2023. Hal itu dilakukan setelah terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang pada akhir tahun 2022. “Status siaga bencana telah kita tetapkan,” katanya.
Dikatakan, tidak ada klasifikasi untuk kerusakan rumah yang dialami warga. “Kerusakan biasa saja tapi kita masih menunggu hasil asesmen. Setelah kita lakukan asesmen baru kita mengetahui kerusakannya dan apa yang harus diberikan bantuan,” ujarnya.
Pihaknya telah membentuk satgas bencana yang terdiri dari sejumlah dinas. Antara lain Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Perhubungan, Pol PP, TNI dan Polri juga dilibatkan.
“Jadi tim satgas yang kita bentuk ini untuk memudahkan koordinasi, koordinator memang tetap di BPBD karena ini terkait dengan bencana,” pungkasnya. (fhr)