26.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaOne Gate System Segara Diterapkan di Tiga Gili, Dispar: Kalau Ada Dampak...

One Gate System Segara Diterapkan di Tiga Gili, Dispar: Kalau Ada Dampak akan Dievaluasi Lagi 

Lombok Utara (Inside Lombok) – Penerapan one gate system untuk kapal cepat pengangkut wisatawan yang datang dari Bali ke Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) di Kabupaten Lombok Utara akan segera diterapkan, setelah kondisi cuaca membaik. Bahkan sudah ada 37 kapal cepat dipersiapkan untuk mengakut penumpang. Namun jika berdampak pada berkurangnya kunjungan wisatawan maka sistem itu akan dievaluasi kembali. 

“Itu akan dilihat nanti, kalau memang ada dampak dengan diberlakukannya one gate system, pemerintah daerah akan mengevaluasi kembali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Ainal Yakin kepada Inside Lombok, Jumat (6/1).

Nantinya kapal cepat dari Bali tidak lagi bisa langsung menurunkan penumpang di Tiga Gili, melainkan harus ke Pelabuhan Bangsal. Kemudian dari Pelabuhan Bangsal baru menuju Tiga Gili dengan naik armada lokal milik Koperasi Karya Bahari (KKB). 

Adapun untuk penjemputan wisatawan, kapal cepat bisa langsung ke Tiga Gili. “Yang jelas ini merupakan keputusan Forkopimda setelah dikaji secara bersama-sama positif dan negatifnya,” tuturnya.

Untuk penerapan sistem itu diakui masih menunggu kondisi cuaca membaik. Karena cuaca sekarang ini di Pelabuhan Bangsal tengah buka tutup, dalam waktu dekat akan dilakukan technical meeting  untuk menentukan kapan dimulainya one gate system, dengan mengundang semua elemen terkait. 

Kendati, penerapan one gate system ini tentunya ada pro kontra. Terlebih diketahui wisatawan tentunya memilih hal yang mudah untuk berwisata. Sedangkan pada penerapan one gate system wisatawan dari Bali harus ke Pelabuhan Bangsal, baru kemudian diangkut menggunakan kapal Koperasi Karya Bahari menuju Tiga Gili. 

“Setiap kebijakan tentu ada pro dan kontra, tapi dalam hal ini kita harus melihat posisi Pak Bupati  sebagai kepala daerah. Beliau tidak melihat kepentingan dari salah satu unsur saja, melainkan kepentingan seluruh masyarakat Lombok Utara,” jelasnya.

Di mana pemerintah menginginkan perkembangan pariwisata tidak hanya terfokus hanya di Tiga Gili saja. Sehingga dengan kebijakan ini diharapkan wilayah lain seperti di Senaru atau desa-desa wisata lain mendapat dampak dari kunjungan wisatawan di Tiga Gili.

“Itu harapannya dan Dispar bagian dari pemerintah, tentu mendukung kebijakan ini. Terhadap munculnya  persoalan-persoalan kedepan akan dikaji kembali untuk dilakukan perbaikan,” bebernya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, H. Lalu Moh. Faozal mengatakan puluhan fast boat disiapkan sudah terstandarisasi. Selain armada, kesiapan SDM juga menjadi perhatian pemerintah dalam pemberlakukan one gate system tersebut. 

Penerapan kebijakan ini masih  menunggu kesiapan dari Koperasi Karya Bahari menyiapkan fast boat lokal untuk mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Bangsal ke kawasan Tiga Gili.

“One gate system itu kita masih melihat Karya Bahari dan fast boat lokal. Kesiapan dari armada ini  sudah siap armada dan SDM maka ini sudah kita akan mulai lagi. Kita lagi sudah standarisasi 37 armada fast boat,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer