27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaNiat Datang ke Lombok Cari Kerja, Pemuda Asal Mojokerto Malah Terjerumus Lingkaran...

Niat Datang ke Lombok Cari Kerja, Pemuda Asal Mojokerto Malah Terjerumus Lingkaran Gelap Narkotika

Lombok Barat (Inside Lombok) – Nasib sial harus dirasakan MR (19), pemuda asal Mojokerto, Jawa Timur. Ia yang hendak pulang ke kampung halamannya harus berurusan dengan polisi lantaran kedapatan membawa narkotika jenis sabu saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Gili Mas, Lembar.

MR pun ternyata telah hidup luntang-lantung 7 bulan lamanya hingga menjadi buruh tani jagung di Lombok. Sayangnya, niatnya untuk mencari penghidupan yang layak di Pulau Lombok harus kandas, lantaran MR malah terjerumus pergaulan gelap narkotika.

“Yang bersangkutan ini rencananya akan nyebrang, tapi saat itu sedang tidak ada jadwal penyebrangan dan belum ada kapal karena saat itu sedang libur. Maka dicurigai orang tersebut (MR, Red) ngapain ke pelabuhan,” tutur Kasat Narkoba Polres Lobar, Iptu Irvan Surahman saat dikonfirmasi, Rabu (11/01/2023).

Karena gerak-geriknya yang mencurigakan, petugas pengamanan di Pelabuhan Gili Mas melakukan pengecekan terhadap MR, hingga akhirnya ditemukan narkotika jenis sabu yang ada di dalam tas pinggang miliknya.

“Didapati lah yang bersangkutan membawa narkotika jenis sabu sebanyak 2 poket, sekitar 0.54 gram,” jelas Irvan.

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pihaknya, MR diketahui memperoleh barang haram tersebut dari wilayah Lombok Tengah. “Dia membeli seharga Rp300 ribu dan sudah menyiapkan 3 buah klip kosong untuk memisah barang tersebut dan akan menjual kembali,” bebernya.

Diterangkan Irvan, MR sebenarnya hendak pulang ke Mojokerto menggunakan kapal penyeberangan ke Banyuwangi. Kecurigaan petugas muncul lantaran mendapati MR sudah tiga kali jalan dari Mataram ke Pelabuhan Gili Mas.

Terkait nasibnya yang terjerumus pergaulan gelap narkotika, MR pun hanya bisa mengungkapkan rasa penuh penyesalan. Karena niatnya datang ke Lombok untuk mencari pekerjaan justru kandas karena ulahnya sendiri.

“Saya menyesal kenapa pakai (sabu),” sesal MR saat diinterogasi petugas. Ia yang sudah putus sekolah sejak duduk bangku kelas 5 SD itu mengaku selama di Lombok hanya menumpang tinggal di rumah salah seorang temannya di Lombok Tengah. Ia pun menjadi seorang buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Dari teman, awalnya ditawari ndak mau saya. Tapi karena mabuk dipaksa-paksa akhirnya mau dan sampai sekarang jadi kecanduan,” tuturnya. Karena kecanduan sabu, uang yang diperolehnya dari upah menjadi buruh tani pun malah dipergunakan untuk membeli narkotika.

Saat dia ingin pulang ke rumahnya, MR justru diamankan polisi karena kedapatan membawa barang haram tersebut. “Menyesal saya, sudah saya hubungi keluarga di sana (Mojokerto), dan katanya beberapa hari lagi setelah sehat Bapak akan jenguk (ke Lombok),” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer