26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaNTB Punya Pabrik Gula di Dompu, Tapi Bahan Baku Masih Impor

NTB Punya Pabrik Gula di Dompu, Tapi Bahan Baku Masih Impor

Mataram (Inside Lombok) – NTB mempunyai pabrik gula sendiri yang masih berproduksi hingga kini untuk memenuhi kebutuhan gula pasir di dalam daerah. Pabrik tersebut milik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) di Kecamatan Tambora, Kabupaten Dompu. Sayangnya, NTB masih mengimpor bahan baku berupa raw sugar atau kembang gula dari Thailand.

“Sebelumnya di semester I hampir ada impor untuk raw sugar dari Thailand untuk memenuhi bahan baku PT SMS yang ada di Dompu,” ujar Tim Ekspor Impor BPS Provinsi NTB, Taufiqurrahman, Selasa (17/1).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat impor raw sugar dari Thailand pada 2022 senilai 48,72 juta dollar. Impor raw sugar ini hanya dilakukan pada semester I saja, untuk memenuhi kapasitas pabrik agar dapat terus beroperasi. Sedangkan di semester II tidak dilakukan pengimporan untuk raw sugar.

“Di semester II itu sudah tidak impor lagi kita untuk raw sugar,” katanya.

Berdasarkan data BPS impor raw sugar ke NTB pada 2022 senilai 48,72 juta dolar Amerika Serikat. Pada Januari, impor raw sugar senilai 3.295.380 dollar Amerika Serikat, Februari senilai 11.710.230 dolar Amerika Serikat. Selanjutnya di Maret senilai 4.272.800 dollar Amerika Serikat, April senilai 8.770.968 dollar Amerika Serikat, Mei senilai 16.785.816 dollar Amerika Serikat, dan Juni senilai 3.885.735 dollar Amerika Serikat.

“Hanya 6 bulan itu saja impor raw sugar, selebihnya tidak ada impor lagi,” terangnya.

Sebagai informasi kapasitas giling pabrik PT SMS mencapai 5000 ton per hari. Dimana jenis gula yang diimpor ke Dompu tersebut merupakan jenis raw sugar atau gula setengah jadi yang diperbolehkan untuk diimpor. Bahwa gula mentah tersebut akan diolah kembali oleh pabrik gula yang bersangkutan untuk menjadi gula putih (white sugar).

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan impor raw sugar atau kembang gula yang dilakukan oleh PT SMS hanya sesekali, dan tidak dilakukan secara terus menerus. Perizinan untuk impor tersebut dikeluarkan langsung oleh Kementerian Perdagangan. Sehingga selama ini, koordinasi yang dilakukan PT SMS langsung menuju ke pusat.

“Untuk impor ini kan kebijakan dari pusat, tapi dari BPS impor hanya dilakukan sesekali,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer