Mataram (Inside Lombok) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Burhanul Islam menyebutkan, seorang calon haji asal daerahnya positif batal berangkat musim haji tahun 2019/1440 Hijriah, karena mengalami depresi dan masih dalam proses perawatan.
Ia mengatakan di Mataram, Rabu, calon haji yang dinyatakan batal berangkat tersebut mengalami depresi dan membutuhkan perawatan intensif.
“Berdasarkan laporan kesehatannya, sampai saat ini kondisi kesehatan calon haji yang berasal dari Ampenan itu belum ada perkembangan sementara kloter terakhir Embarkasi Lombok akan diberangkatkan Kamis (18/7),” katanya.
Burhanul yang tidak mau menyebut secara rinci identitas calon haji bersangkutan agar tidak mengganggu psikologisnya mengatakan, calon haji yang batal berangkat tersebut saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma, Provinsi NTB. Padahal sedianya dia diberangkatakan bersama jamaah kloter 3 pada tanggal 9 Juli 2019.
“Dengan melihat kondisi dan pertimbangan waktu pemberangkatan kloter 11 Embarkasi Lombok, sudah tidak memungkinkan. Tapi musim haji tahun depan, jamaah tersebut akan menjadi prioritas jika dinyatakan sehat,” katanya.
Menurutnya, dengan telah diberangkatkannya kloter 9 sebanyak 161 orang, maka total jamaah asal Kota Mataram yang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 751 orang, sehingga masih ada dua orang calon haji yang belum diberangkatkan.
Dua orang calon haji ini sebenarnya akan bergabung pada kloter 9, akan tetapi karena adanya pelimpahan nomor porsi kepada putranya akibat istri dari calon haji meninggal.
“Proses pelimbahan inilah yang membutuhkan waktu, sehingga visa putranya akan diterbitkan bersamaan dengan jemaah kloter 11. Jadi bapaknya mundur berangkat ikut anaknya di kloter 11,” katanya.
Dikatakan, dalam hal ini tidak ada masalah karena dua calon haji Mataram tetap akan diberangkatkan meskipun melalui kloter 11 yang akan bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Ia mengatakan, meskipun kloter 11 ini merupakan kloter terakhir Embarkasi Lombok, namun masih tetap masuk gelombang pertama, sehingga jamaah akan ke Madinah dulu untuk melaksanakan ibadah sunah arbain, setelah itu barulah ke Mekkah. (Ant)