33.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaSepanjang Januari 2023, DBD di Lobar Meningkat Jadi 75 Kasus

Sepanjang Januari 2023, DBD di Lobar Meningkat Jadi 75 Kasus

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama bulan Januari di Lombok Barat disebut mengalami peningkatan. Angkanya mencapai 75 kasus. Hal ini dinilai terjadi akibat anomali cuaca dan juga pola hidup.

“Kalau Januari angka demam berdarah kita (di Lombok Barat) 75, kalau yang Februari sudah di angka 1. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi,” kata Kadis Dikes Lobar, Arief Suryawirawan saat dikonfirmasi, Selasa (07/02/2023).

Di mana dari data yang dicatat Dikes sepanjang Januari, kecamatan Sekotong menjadi kawasan dengan kasus DBD paling tinggi, yakni 14 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Gerung dan Narmada 11 kasus. Baru kemudian kecamatan-kecamatan lainnya yang angkanya ada dibawah 10 kasus.

Sehingga pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Memanfaatkan kembali barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Karena kata dia, para petugas kesehatan tidak akan bisa bekerja menuntaskan persoalan DBD tersebut sendirian.

“Ndak bisa Nakes mengerjakan ini sendiri, tapi kita minta masyarakat juga harus bersama-sama menjaga lingkungan dan pola hidup sehat,” pesan dia.

Namun terkait dengan adanya informasi mengenai kasus DBD yang menyerang anak dari salah satu pejabat di Lombok Barat, Arief menyebut pihaknya akan konfirmasi lebih lanjut mengenai hal itu.

Dia mengungkapkan bahwa dalam kasus DBD ini yang terjangkit kebanyakan usia remaja. Sehingga di mana lokasi terjangkitnya masih perlu ditelusuri lebih jauh.

“Tetap kita sosialisasi melalui Promkes, mengingatkan masyarakat jangan lupa 3M dan PSN, supaya tidak bertambah angkanya (kasus, red),” harap dia.

Karena fogging atau penyemprotan akan dilakukan pihaknya setelah tim yang bertugas turun untuk memeriksa indikator penyebab DBD yang terjadi di sana.

“Sudah ada beberapa yang masuk (usulan fogging) dan kita cek dulu, apakah perlu atau tidak difogging. Apalagi musim hujan, agak kurang efektif, abis fogging trus hujan kan kurang maksimal,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer