Mataram (Inside Lombok) – Industri fashion di NTB terus digenjot eksistensinya sehingga dapat membuat brand sendiri. Terutama di masing-masing kabupaten/kota, dalam hal ini untuk bisa mewujudkan langkah tersebut NTB pada Juli 2023 mendatang akan menggelar Fashion Show Internasional. Salah satu tujuannya untuk memperkenalkan lebih luas hasil industri fashion di NTB, terutama kain tenun yang cukup dikenal.
Founder Lombok Internasional Modest Fashion Festival (Limoff), Niken Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan rencananya pada 6-9 Juli 2023 akan ada fashion show dan fashion exhibition, seminar fashion, workshop, talkshow, festival handicraft exhibition dan eksklusif Lombok Tour terkait fashion. Apalagi NTB memiliki produk kerajinan yang baik dan bagus untuk pembuatan kain tenun. Ditambah dengan banyaknya ibu-ibu yang ada di kabupaten/kota merupakan penenun.
“Ini adalah sebuah peluang yang besar untuk meningkatkan industri fashion kita. Nanti setiap masing-masing kabupaten kota memiliki brand sendiri. Tetapi kita perlu sinergi dari berbagai pihak untuk bisa memunculkan brand baru ini,” ungkap Niken, Minggu (12/2).
Pada pelaksanaan Limoff di Juli 2023, ada 120 desainer baik lokal maupun internasional turut ikut serta. “Untuk internasional kita harapkan dari semua benua ada perwakilannya yang akan memberikan wawasan tentang fashion. Kemudian 150 satn menjadi tempat bagi kita local exhibition,” terangnya
Dari jumlah tersebut itu ada 45 stan tampilkan kuliner khas Lombok. Di mana bekerja sama dengan Ikatan Chef untuk membantu menampilkan kuliner daerah yang berstandar internasional. Kemudian Ada 40 stan handicraft exhibition dan kosmetik lokal dan sudah cukup banyak di Lombok, terutama pada kosmetik yang beberapa memfokuskan dari bahan organik.
“Kita juga punya booth tour and travel yang akan memberikan pilihan kepada pengunjung. Harapannya membuka destinasi dan atraksi wisata baru kaitan dengan fashion,” tuturnya.
Sementara, Kadis Perindustrian NTB, Nuryanti mengatakan NTB bukan hanya punya keindahan alam tetapi juga fashion dan kulinernya bahkan kosmetik. Untuk kosmetik dengan brand lokal NTB, itu semuanya menggunakan bahan-bahan dari petani NTB. Contoh satu sabun saja menyerap 5 IKM, dimana satu IKM minimal 3 tenaga kerja. Apalagi dengan ditingkatkan industri fashion, maka akan lebih banyak lagi bisa terserap tenaga kerja.
“NTB ini dengan brand kuliner, kosmetik dan fashion, makan itu akan bisa lebih banyak lagi tenaga kerja yang bisa terserap. Mudah-mudahan dengan acara ini menekan buruh migran dan menjadi spot wisata tersendiri bagi asosiasi wisata,” imbuhnya. (dpi)