28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaKapus Sekotong Tegaskan, Warga yang Viral Melahirkan di Jalan Bukan Warga yang...

Kapus Sekotong Tegaskan, Warga yang Viral Melahirkan di Jalan Bukan Warga yang Tinggal di Meyang

Lombok Barat (Inside Lombok) – Ramainya video seorang ibu di Dusun Meyang, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong yang melahirkan di jalan dan ramai di media sosial. Kepala Puskesmas (Kapus) Sekotong, Mujiburrahman menyebut bahwa yang bersangkutan sebenarnya tidak tinggal di Dusun Meyang, tetapi di Lombok Tengah.

“Dia kan itu bukan warga (tidak tinggal) di Sekotong, kebetulan dia berkunjung ke rumah keluarganya di Meyang. Kebetulan juga ibu itu riwayat persalinannya agak bermasalah,” tutur Mujiburrahman, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (20/02/2023).

Karena melahirkan prematur, sehingga kata dia terjadilah peristiwa melahirkan di tengah jalan tersebut. “Anaknya ini (yang dilahirkan) anak yang ke-empat, itu kan prematur. Kalau prematur itu kan ndak bisa kita prediksi lahirnya. Sama seperti waktu dia melahirkan anak pertama sampai ketiga, itu kan meninggal anaknya karena prematur juga,” terang dia.

Saat ini, sang ibu dan bayi disebutnya masih dirawat di RSUD Praya. “Dia kemarin itu langsung dirujuk ke Klinik di Buwun Mas, tapi karena kondisi bayinya kurang bagus jadi dirujuk ke rumah sakit Praya,” imbuhnya.

Dia menuturkan, peristiwa yang ramai di media sosial tersebut terjadi pada Minggu (19/02) sore kemarin.

Mijiburrahman menepis jika petugas kesehatan dinilai lalai karena peristiwa tersebut. Karena dia menyebut, bahwa jelas yang bersangkutan tidak tinggal di wilayah itu. Sehingga riwayat persalinannya pun tak terdata. Namun saat peristiwa itu terjadi, para petugas kesehatan di klinik terkait yang ada di Buwun Mas langsung memberikan pertolongan dan segera merujuk pasien saat mengetahui kondisi bayinya kurang baik.

“Pak Kadus saja ndak tahu (tidak kenal) warga itu, memang itu bukan warga kita, hanya dia berkunjung ke keluarganya di Meyang,” tandas Kapus Sekotong ini.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dikes Lobar, M. Abdullah menjelaskan bahwa di Lombok Barat, Puskesmas sudah tersebar merata di seluruh kecamatan. Bahkan, ada yang dua Puskesmas di satu kecamatan.

“Kemudian Puskesdes di semua dusun ada, ya kita berharap bahwa dengan sarana kesehatan yang ada, bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat,” terang Abdullah saat ditemui di kantornya.

Namun terkait dengan kondisi demografi sebagian wilayah Lobar yang juga perbukitan dan sulit akses jalan. Dia menyebut, bahwa pembangunan Faskes memiliki standar, misalnya jumlah penduduk.

“Misal kayak Puskesmas itu rasionya antara 1:30.000. Kemudian Pustu, 1 banding 10.000, untuk Puskesdes 1 banding 5.000. Kalau sebuah dusun misal cuma ada 20 rumah, kan ga mungkin dibangun fasilitas kesehatan di sana. Makanya ada Faskes di Dusun terdekat atau Puskesmas,” beber dia.

Sehingga perlu kata dia, ambulans desa harus dimanfaatkan dengan maksimal. “Itu sebetulnya bukan hanya ambulans mobil loh ya, tapi ada sarana untuk mengevakuasi pasien dalam kondisi darurat. Bisa pakai motor atau tossa, bahkan tak jarang ditandu,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer