Mataram (Inside Lombok) – Persatuan Golf Indonesia (PGI) Provinsi NTB telah melakukan penjaringan bagi para atlet-atlet golf untuk mengikuti pra Pekan Olahraga Nasional (PON). Penjaringan para atlet yang mewakili NTB sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan mendapatkan 8 orang atlet.
“Sudah ketemu 8 orang, itu sekarang kita godok yang 8 orang ini menjadi 4 orang. Kemudian 4 orang ini yang kita kirim,” ujar Ketua PGI NTB, H. Hairul Warisin, Senin (27/2).
Untuk pra PON akan dilaksanakan di Jakarta, dengan 4 orang yang telah diseleksi akan terus dilatih agar mereka benar-benar siap. Nantinya teknik pelatihan dilakukan ada beberapa hal. Mulai dari tidak boleh menggunakan car menuju lapangan hingga jarak permain yang telah ditentukan. Kali ini menggunakan tee biru biasa juga disebut tee belakang atau tee kejuaraan, blues mewakili jarak yard terpanjang kursus.
“Teknik penggodokan mereka tidak boleh pakai car, harus jalan kaki. Kemudian mereka tidak boleh main dari tee putih, mereka harus main dari tee biru. Nanti ada yang mengawasi mereka,” tuturnya.
Sayangnya, tidak ada pelatih yang dapat melatih para atlet-atlet yang akan mengikuti pra PON di Jakarta. Diakui Warisin, pelatih di NTB memang belum ada sehingga hanya bisa mengawasi saja mereka-mereka yang berlatih menghadapi pra PON mendatang.
“Makanya kita minta pengurus besar PG pusat itu mengadakan pelatihan pelatih di sini (NTB). Jadi pelatih Jakarta ini latih orang disini,” imbuhnya.
Apalagi PGI NTB beberapa kali mengadakan turnamen golf yang banyak diikuti oleh pemain-pemain dari berbagai daerah. Bahkan pada 25 Februari 2023 telah dilaksanakan turnamen golf dengan diikuti 136 peserta.
“Total peserta kalau yang main di turnamen yang kemarin ada 136 orang, ada 2 orang dari Yogyakarta, 14 dari Bali, 2 dari Jakarta, Surabaya 3 orang, Sumbawa sekitar 15-an orang sisanya Lombok,” jelasnya.
Dikatakan, jumlah tersebut masih terus bertambah. Namun tidak dapat diikutsertakan karena kekurangan car golf untuk para pemain. Padahal golf di NTB semakin menggeliat dengan banyaknya pemain-pemain baru yang ikut bermain.
“Yang kita tolak ada 8 orang, ada lagi 2 orang di hari berikutnya, ada lagi 3 orang untuk turnamen golf, tapi kita tidak bisa berikan. Karena car kita tidak ada. Artinya bahwa menggeliatnya golf ini di NTB, disamping itu junior-junior itu banyak yang tertarik,” jelasnya. (dpi)