Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi pariwisata Senggigi saat ini dirasa sudah mulai bergairah kembali. Namun Kepala Desa Senggigi, Mastur menilai hal itu masih belum dibarengi dengan penataan yang maksimal juga.
Salah satu yang menjadi sorotan pihaknya, hingga saat ini pemandangan di jalur area Pantai Senggigi masih terhalau material proyek yang menumpuk seperti beton dan juga besi. Hal itu dinilai merusak pemandangan pantai.
“Itu merusak pemandangan dan berbahaya bagi pengunjung, entah itu masyarakat umum maupun wisatawan. Jadi harapan kami agar penataan Pantai Senggigi lebih dimaksimalkan,” ujar Mastur, Kamis (02/03/2023).
Guna menjaga marwah Senggigi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Lobar, kata dia, Pemerintah Desa tidak bisa bekerja sendirian. Artinya, Senggigi butuh pendampingan dan kerjasama dari semua pihak baik itu masyarakat, hingga pemerintah kabupaten melalui dinas-dinas terkait.
“Senggigi ini harus kita keroyok untuk membangun kembali, agar tidak ditinggalkan. Di sana lah kita butuh Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup dan yang lain,” harapnya.
Sebagai salah satu upaya untuk menonjolkan dan memaksimalkan potensi yang ada di Senggigi, pemdes setempat tengah menjalin kerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk pengembangan wisata alam.
“Segala potensi yang ada kita persiapkan, ini sebagai respon bahwa NTB khususnya Pulau Lombok sudah mulai menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara dan agenda-agenda penting lainnya. Kita terus berbenah,” pungkasnya. (yud)