26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaHomestay di Tete Batu Sepi Selama WSBK, Dampak Positif Belum Merata

Homestay di Tete Batu Sepi Selama WSBK, Dampak Positif Belum Merata

Lombok Timur (Inside Lombok) – Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah (Loteng) telah sukses menjadi tuan rumah seri World Superbike (WSBK) hingga MotoGP. Bahkan tahun ini event otomotif bergengsi seperti WSBK kembali digelar di sirkuit tersebut. Meski begitu, buah manisnya tidak dirasakan semua kabupaten/kota yang ada di NTB.

Seperti di Lombok Timur (Lotim), event WSBK di Sirkuit Mandalika tidak memberi dampak ekonomi yang signifikan. Para penonton dari luar daerah maupun luar negeri pun tak banyak menginap di homestay yang ada, seperti di Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur.

Ketua Badan Pengelola Desa Wisata (BP Dewi), Mariani Rusli mengaku bahwa dari beberapa event balapan yang sudah terselenggara tidak ada dampak yang didapatkan, baik dari segi penonton yang memesan penginapan maupun kunjungan ke destinasi yang ada di Lombok Timur khususnya di Desa Tete Batu.

“Di homestay yang ada di Tete Batu selalu ramai dari wisatawan, baik yang sudah booking lama maupun yang dadakan. Tapi untuk penonton balapan paling hanya 1 atau 2 orang saja,” terang Mariani kepada Inside Lombok, Senin (06/03).

Mariani mengaku bahwa tidak ada dampak dari perhelatan ajang balapan yang ada di Sirkuit Mandalika, padahal berbagai promosi yang dilakukan baik dari aplikasi pemasaran hotel, paket tour, guide, maupun selebaran yang ditempel di jalan maupun di warung.

“Kalaupun ada dampaknya paling cuma berapa persen aja, promosi sudah gencar kita lakukan tapi yang ada tamu yang menginap yakni yang dipenuhi oleh tamu yang ingin berwisata saja. Ini kita bicara secara real,” katanya.

Ia juga menyesalkan kurangnya promosi yang masih dari pemerintah daerah untuk memperkenalkan potensi atau penginapan yang ada di Lombok Timur, terlebih pada ajang balapan dunia yang menyita jutaan pasang mata penonton.

“Kita punya banyak ide tapi percuma juga kalau promosi pemerintah kurang, makanya kita tidak berharap dari siapapun melainkan dari kita sendiri. Alhamdulilah juga penginapan kita selalu ramai meski tidak ada ajang balapan,” tuturnya.

Tamu yang menginap di Tete Batu, kata Mariani yakni tamu yang sudah bosan dengan keramaian melainkan mereka yang suka dengan keindahan alam. Terlebih para tamu yang membawa keluarganya yakni tamu yang memperkenalkan atau mengaji tentang alam kepada anak-anaknya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer