Lombok Timur (Inside Lombok) – Talud yang ada di jalan jurusan Gunung Sepang – Dasan Gadang, Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong ambruk diduga lantaran tidak kuat menahan guyuran hujan dengan intensitas tinggi. Padahal talud itu baru saja selesai dibangun pada Oktober 2022 lalu.
Rusaknya talud tersebut memunculkan tanda tanya di tengah masyarakat terkait dengan kekuatannya. Pasalnya, tak lama berselang dibangun dengan anggaran Rp1,2 miliar oleh PUPR talud tersebut sudah mengalami kerusakan parah.
Seorang warga, Par mengatakan dirinya sempat mempertanyakan perabatan jalan yang hanya separuh. Terlebih pada titik yang dianggap rawan genangan air tak dapat sentuhan.
“Jika air got ini penuh pasti akan meluap hingga memenuhi jalan,” ucapnya kepada awak media saat ditemui di Denggen, Kamis (09/03).
Talud tersebut ambruk diduga lantaran tak kuat menahan luapan air parit. Disebut Par, seandainya terdapat bahu jalan yang dapat mensejajarkan talud, aliran air akan langsung menuju sawah dan tidak tertahan oleh talud.
“Kami ingin talud ini dapat dikerjakan dengan baik, sehingga jalan yang mulus ini dapat lama kami nikmat dan tidak rusak akibat air,” terangnya.
Sementara itu, Lurah Denggen, Harun berharap agar pihak PUPR melalui Binamarga dapat memantau hasil kerjaannya pada musim penghujan ini supaya dapat mengetahui dan melihat campuran material oleh rekanan apakah sudah baik atau tidak.
“Jangan sampai campurannya buruk yang membuat bangunan tak tahan lama. Semoga campuran material dapat diawasi ketat,” tuturnya.
Kabid Binamarga, Lalu Kurnia Darmawan mengatakan bahwa rabat yang dibangun oleh kontraktor memang hanya separuh karena disesuaikan dengan jumlah anggaran. Sementara untuk volume rabat ia belum memberikan rinciannya.
“Nanti saya cek final quantity-nya,” kata Darmawan. Menanggapi ambruknya talud penahan jalan yang roboh, ia mengatakan akan memantau langsung ke lokasi karena saat ini masih dalam masa pemeliharaan. (den)