Lombok Timur (Inside Lombok) – Pelaksanaan puasa di Bulan Ramadan seperti tak terpisahkan dari makanan dan minuman yang menyegarkan saat berbuka. Kebiasaan itu pun menjadi ladang rezeki bagi sebagian orang, yakni dengan menjadi pedagang es dadakan yang hanya muncul pada saat Ramadan tiba.
Setiap Ramadan, pedagang es dadakan ramai membuat lapak dan memadati trotoar-trotoar di sore hari. Orang-orang pun biasanya menyerbu lapak para pedagang tersebut.
Salah seorang pedagang es buah di wilayah Masbagik, Harti mengatakan momen Ramadan merupakan momen yang sangat pas untuk berjualan es buah, karena banyak masyarakat yang mencarinya pada momen seperti saat ini.
Ia juga mengaku berjualan hanya pada saat bulan Ramadan tiba dan akan berhenti berjualan pada saat lebaran. Penjualan es di bulan Ramadan diakuinya memberikan keuntungan dengan pengeluaran modal yang tidak terlalu banyak.
“Saya berdagang es pada bulan puasa saja, karena kalau hari biasa terbentur oleh pekerjaan,” katanya.
Berdagang es di bulan Ramadan menjadi ladang rezeki bagi orang yang dapat memanfaatkannya. Seperti Harti yang dengan modal yang cukup kecil mampu meraup keuntungan sebesar Rp100 ribu per hari.
“Untung yang saya dapat selama berjualan paling kecil yakni Rp100 ribu,” ungkapnya.
Sementara itu, Mamak Satria, pedagang lainnya mengaku bahwa dirinya juga memulai berjualan es pada saat awal bulan Ramadan. Hal itu lantaran pada momen ini ia mendapat izin untuk membuka lapak di trotoar jalan.
Ia juga mengaku bahwa modal yang dikeluarkan untuk usaha es Ramadan sebanyak Rp500 ribu dengan keuntungan yang lumayan setiap harinya dengan buka pada sore hari saja. “Jualan sampai magrib lumayan lah yang kita dapat,” pungkasnya. (den)