Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu kabupaten/kota terbesar di NTB dan tentunya memiliki fasilitas kesehatan (faskes) yang cukup banyak. Namun saat ini daerah tersebut masih kekurangan tenaga gizi.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, Lalu Agus Wikrama mengatakan bahwa Kabupaten Lombok Timur masih kekurangan tenaga gizi di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada. Hal itu membuat pihak kesehatan tidak begitu optimal dalam menginput data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
“Masih banyak tenaga yang kurang di beberapa puskesmas, jadi itu yang akan kita tambah agar input data bisa maksimal,” ucapnya pada awak media, Selasa (28/03).
Pihak Dikes Lotim sendiri mengaku harus menginput 95 persen data setiap bulannya oleh Kemenkes, sehingga butuh adanya penambahan tenaga untuk memaksimalkan pelaporan data. “Minimal di setiap puskesmas tenaga gizinya ada dua, tapi dengan dua itu kita masih kekurangan lantaran jumlah desa dan luas wilayah kita sangat banyak,” katanya.
Untuk itu, pihak Dikes Lotim berharap adanya penambahan jumlah tenaga gizi di setiap puskesmas minimal 3-4 orang untuk membantu mempercepat penginputan data baik itu di e-PPBGM maupun lainnya. “Masih ada beberapa puskesmas yang kekurangan, maka itu yang akan kita tambah,” tuturnya.
Keberadaan tenaga gizi tentunya bukan hanya soal input data melainkan juga melakukan intervensi tentang bagaimana memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang gizi, serta program-program gizi lainnya.
“Tenaga gizi ini mempunyai peranan yang sangat penting, karena seberapa baiknya kita melakukan intervensi gizi maupun lainnya tentu tidak akan maksimal kelihatannya ketika input data itu masih kurang,” pungkasnya. (den)