Lombok Timur (Inside Lombok) – Menyambut dan memeriahkan hari lebaran memang identik dengan serba baru bagi masyarakat Indonesia. Misalnya seperti pakaian dan pernak-pernik lainnya untuk digunakan di hari yang fitri.
Jelang lebaran tentunya harga barang apapun mendadak menjadi naik, terlebih pakaian yang memang menjadi buruan utama masyarakat. Sehingga beberapa masyarakat mulai mengambil inisiatif untuk berburu lebih awal pakaian lebaran untuk menghindari gejolak harga jelang lebaran Idulfitri.
Terpantau di Pasar Umum Masbagik, terlihat antusias masyarakat sudah mulai ramai berburu pakaian lebaran. Entah itu untuk digunakan sendiri dan keluarga maupun untuk dijual lagi secara berkeliling.
Sahnim, salah seorang warga saat ditemui di Pasar Umum Masbagik mengaku bahwa dirinya ingin lebih dulu membeli pakaian lebaran untuk dirinya dan sanak keluarganya. Hal itu dilakukan agar kenaikan harga saat menjelang lebaran bisa dihindari.
“Saya lebih memilih lebih awal untuk mencari pakaian lebaran, tau kan kalau dekat lebaran pedagang bisa sesuka hati menaikkan harga barangnya,” tuturnya pada Inside Lombok, Selasa (04/04/2023).
H-10 lebaran memang biasanya terjadi kenaikan harga pada sejumlah barang baik itu pakaian maupun bahan pokok, sehingga berkat pengalaman tersebut masyarakat mempunyai langkah sendiri untuk mengantisipasinya.
Selain itu, warga lainnya, Ru’yat juga mengaku dirinya lebih awal untuk mencari pakaian untuk barang jualan kelilingnya ke desa-desa. Sebab jika mengambil barang mendekati lebaran tentunya ia menemukan kenaikan harga sehingga berdampak pula pada barang jualannya.
“Kalau mencari barang pas dekat lebaran tentu harga naik dan harga jual kita juga naik, sehingga nanti sedikit barang kita yang laku karena terlampau mahal,” pungkasnya. (den)