27.5 C
Mataram
Jumat, 25 Oktober 2024
BerandaBerita UtamaKondisi Jalan Menuju Pelabuhan Gili Mas Makin Rusak Parah

Kondisi Jalan Menuju Pelabuhan Gili Mas Makin Rusak Parah

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat keluhkan kondisi akses jalan menuju Pelabuhan Gili Mas Lembar yang kian rusak parah. Ruas jalan itu memang sempat beberapa kali ditambal-sulam di beberapa titik kerusakan, tapi tidak ada yang bertahan. Untuk itu masyarakat mendesak pemerintah daerah (pemda) dapat melakukan penanganan permanen.

Kades Lembar Selatan, H. Beny Basuki mengatakan, kondisi jalan itu sebenarnya sudah tak layak dilalui karena membahayakan pengendara. “Kondisinya rusak parah, harus segera ditangani permanen,” tegas dia belum lama ini.

Kondisi akses jalan yang berkubang dan bergelombang sepanjang hampir belasan kilometer itu kerap menimbulkan kecelakaan. Kerusakan itu tidak hanya mengganggu masyarakat dan pengendara truk yang bongkar muat, tetapi juga tamu kapal pesiar.

Akibat kondisi jalan yang dirasa membahayakan dan tak kunjung ditangani permanen oleh pemerintah itu, warga yang kesal beberapa kali menanam pohon pisang. “Tapi penanganan yang dilakukan pemerintah pun masih sebatas tambal-sulam. Itu pun sebagian bantuan dari perusahaan BUMN dan swasta yang beroperasi di daerah itu,” bebernya.

- Advertisement -

Sementara itu, Kabid Sarpras Dishub Lobar, Fathurrahman mengatakan untuk penanganan jalan Pelabuhan Gili Mas masih bersifat sementara atau jangka pendek. “Untuk penanganan sementara sembari menunggu perbaikan, kita akan melakukan penimbunan lubang,” terangnya.

Selain itu, pengaturan kendaraan truk berkapasitas besar akan dilakukan pihaknya, sebagai upaya untuk mengurangi beban tonase yang melintasi jalan itu. Agar kendaraan muatan besar yang sedang menunggu jadwal bongkar muat juga tak lagi parkir di sepanjang bahu jalan.

Sebagai salah satu solusi, Fathurrahman menyebut Terminal Segenter, Lembar akan dipergunakan sementara sebagai lokasi parkir mereka. “Nanti kita atur polanya sehingga jangan sampai pada saat bongkaran mereka masuk sana (parkir di jalan). Itu yang menyebabkan (rusak jalan). Ini aja badan jalan konstruksinya masih anjlok apalagi sampai pakai bahu jalan. Ini kita atur biar lalu lintas lancar,” jelas dia.

Anggaran yang dinilai tak terlalu besar itu, hanya untuk pemeliharaan berupa tambal-sulam jalan berlubang dan kemungkinan untuk irigasi jalan. Termasuk ia mengatakan kerusakan jalan yang berlubang dan ditanami warga pohon pisang itu karena drainasenya.

“Masyarakat menanam pohon itu sebagai penanda biar pengguna jalan tak lewat yang lubang itu,” bebernya.

Saat disinggung terkait kelas jalan itu, Fathurrahman mengatakan jalan itu masih kelas 3B. Di mana seharusnya, kata dia, jalan yang menuju pelabuhan terbesar di NTB itu sudah masuk jalan nasional kelas 1. Mengingat besarnya jumlah dan bobot kendaraan yang melintas di jalan itu. Karena jalan kelas 3B itu maksimal dilalui kendaraan dengan bobot muat 7 ton. Namun nyatanya kendaraan yang melintas di sana bobotnya sudah melebihi 10 ton.

“Apalagi belum beban berlebih pasti lebih besar, harusnya kelas 1 jalan nasional, kalau kita melihat jenis kendaraan yang lewat di sana,” paparnya. Karena kata dia, jalan kelas 1 memiliki ketebalan yang bisa menahan beban maksimal 10 ton dengan lebar jalan minimal 9 meter.

Namun, Fathurrahman menyebut pihaknya memahami kondisi keuangan daerah yang belum bisa menganggarkan pembangunan jalan. Sehingga pihaknya berharap perbaikan itu umurnya bisa berlangsung lama. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer