Mataram (Inside Lombok) – Mudik atau pulang kampung jadi tradisi masyarakat perantauan setiap Idulfitri. Biasanya rumah ditinggal dalam keadaan kosong, yang mana menjadi sasaran tindak kriminalitas seperti pencurian. Untuk antisipasi tindak kriminalitas jelang lebaran dan mudik, Polresta Mataram akan tingkatkan pengamanan.
Kapolres Mataram, Kombes Pol Mustofa mengatakan operasi ketupat rinjani akan mulai dilaksanakan pada 18 Januari. Dengan pola mengedepankan Bhabinkamtibmas ataupun seluruh anggota polres Mataram untuk pengamanan, yang berkaitan dengan lingkungan di sekitar Kota Mataram.
“Jadi kami memaksimalkan keberadaan anggota yang ada untuk menjaga dari tingkat lingkungan, RT, desa, kelurahan, akan saya maksimal untuk menjaga masing-masing wilayah,” ujar Mustofa, Rabu (12/4).
Pada posisi mudik lebaran memang biasanya beberapa rumah maupun kontrakkan ditinggalkan kosong oleh penghuninya. Sehingga tidak menutup kemungkinan tindak kriminalitas itu terjadi, karena adanya kesempatan. Mengingat ketika mudik ada beberapa masyarakat meninggalkan barang-barang berharga mereka dengan rumah kosong tanpa penjagaan.
“Saya imbau bagi yang mudik keluar NTB ataupun keluar Mataram, tolong berkomunikasi dengan RT bahwa yang bersangkutan mudik,” terangnya. Nanti Polresta Mataram akan berpatroli dengan Bhabinkamtibmas, sehingga perlu adanya kerjasama antara Bhabinkamtibmas dengan RT setempat di lingkungan tersebut. Karena yang mengetahui siapa saja mudik dan tidak hanya RT setempat di lingkungan tersebut.
“Kalau mereka sudah laporkan ke RT, lurah, Kades, kami bersama kepala lingkungan dan lainnya bisa membantu mempatroli rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau hal-hal yang rawan terjadi saat rumah ditinggalkan kosong oleh pemiliknya. Yakni meninggalkan rumah dalam kondisi listrik menyala yang rawan terjadi korsleting dan kebakaran. Kemudian mengunci ganda rumahnya.
“Silahkan pengamanan yang berkaitan dengan rumah dimaksimalkan, kami Polresta siap mengamankan proses mudik bagi masyarakat yang meninggalkan kota Mataram,” jelasnya. (dpi)