Mataram (Inside Lombok) – Bulan Ramadan memberikan berkah bagi semua, termasuk industri kecil menengah (IKM) di Provinsi NTB. Pasalnya, pada bulan Ramadan ini keberadaan IKM di NTB tumbuh pesat dan lebih kreatif.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti mengatakan di momen Ramadan ini para pelaku IKM banyak yang membuat parsel lebaran dan hampers. Jenis usaha ini pun tidak hanya melibatkan satu IKM, melainkan beberapa pelaku usaha sekaligus. Mulai dari IKM kuliner, kerajinan dan lainnya.
“Nanti kita akan berikan pelatihan untuk hampers. Kalau sudah bicara hampers itu sudah melibatkan industri kerajinan dan kuliner. Jadi luar biasa ekosistemnya sekarang yang menjadi mindset berpikir IKM,” katanya.
Ekosistem ini, lanjut Yanti, sudah cukup bagus. Karena usaha yang dikembangkan akan melibatkan pelaku usaha yang lain. Dengan demikian, geliat usaha masyarakat dengan menerapkan ekosistem tersebut bisa terlihat lebih nyata.
“Diharapkan (oleh) Pak Gubernur tidak harus identik dengan industri besar berasal, tapi geliat ekonomi masyarakat terlihat riil memasarkan dan menggunakan produk lokal,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, peningkatan omzet pelaku IKM di NTB selama Ramadan ini diprediksi mencapai 100 persen. Saat ini IKM yang paling banyak berkembang di bulan ini yaitu usaha kuliner. Namun ke depan, pengembangan IKM lokal NTB diharapkan juga memanfaatkan bahan-bahan lokal.
“Jadi ke depan kita dorong lagi menggunakan non terigu. Jadi kalau menggunakan non terigu itu nanti akan menggunakan hasil sorgum,” harapannya.
Diterangkan, saat ini petani sorgum sudah mulai berkembang di Provinsi NTB. Sehingga hasil pertanian di NTB bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk bisa mengembangkan usaha yang sedang dijalankan.
“Setelah menggeliat ekonomi kita dari sisi kuliner, maka ke depan kita tarik ke belakang lagi agar semua bahan bakunya dari lokal. Itu sinergi industri dari hulu hingga ke pasar,” kata Yanti. (azm)