Mataram (Inside Lombok) – Animo masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini cukup tinggi. Lonjakan pemudik diprediksi akan dimulai pada 18 April 2023, karena memasuki libur panjang. Guna mengamankan arus mudik baik masyarakat yang masuk maupun keluar NTB itu, Polda NTB mengerahkan 1706 personel gabungan dan membuat 35 posko pantau.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto mengatakan pada tahun ini Polri menyebutkan dari hasil survei terjadi kenaikan pemudik 45 persen. Jumlah tersebut dari Jakarta ke beberapa daerah, termasuk NTB.
“Semua evaluasi itu kita perhatikan bersama-sama. Untuk Polda NTB sebanyak 1706 personel dan pos pengamanan ada 23, pos pelayanan ada 12, pos terpadu ada 2,” ujar Djoko, Senin (17/4).
Meningkatnya jumlah pemudik tahun ini diduga lantaran ada pembebasan syarat seperti saat adanya pembatasan pandemi Covid-19 lalu. Untuk itu jalur keluar-masuk para pemudik di NTB dilakukan pengamanan di titik-titik yang menjadi atensi seperti di bandara dan pelabuhan.
“Kita bandaranya di Lombok Tengah, kemudian paralelnya ada di Bima dan Sumbawa, di titik itulah yang menjadi fokus untuk tetap melakukan kegiatan humanis dalam rangka memberikan preventif untuk menjadi aman dan berkesan,” terangnya.
Kemudian di laut atau pelabuhan, seperti di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Kayangan, dan beberapa dermaga yang sifat penyebrangannya lebih kecil juga menjadi titik fokus pengamanan saat mudik lebaran. “Pelabuhan kita ada di Gili mas, Lembar, dan juga penyeberangan yang sifatnya lebih kecil. Seperti yang di Pulau Sumbawa orang ke Pulau Moyo juga nyebrang. Semua aspek kegiatan itu kita coba antisipasi,” jelasnya. (dpi)