25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaDaerahPemkab Sumbawa Beli Lahan Sirkuit MXGP di Samota

Pemkab Sumbawa Beli Lahan Sirkuit MXGP di Samota

Mataram (Inside Lombok) – Lahan sirkuit MXGP di Samota, Kabupaten Sumbawa saat ini sudah menjadi milik pemerintah daerah setempat. Lahan seluas 70 hektare tersebut dibeli Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan harga Rp53 miliar.

Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany mengatakan tahun lalu Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak bisa melakukan penataan lebih maksimal untuk Sirkuit Rocket Motor Samota karena lahan yang digunakan bukan milik pemerintah. Namun tahun ini setelah beralih menjadi milik pemerintah, maka akan dikembangkan dengan maksimal.

“Tahun lalu kita masih pinjam, kalau sekarang milik pemda dengan luas 70 hektare. Hampir Rp53 miliar,” ungkapnya, Kamis (4/5) pagi.

Puluhan hektare lahan yang ada saat ini akan dikembangkan menjadi sport center. Terlebih lagi di 2028 mendatang, Provinsi NTB-NTT akan menjadi tuan rumah pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional. Dengan demikian, sirkuit MXGP di Samota diharapkan bisa menjadi salah satu venue salah satu cabang olahraga di Pulau Sumbawa.

“Itu pengembangan untuk sport center. Untuk persiapan PON NTB-NTT mendatang. Ini nanti ada di Pulau Sumbawa,” katanya.

Keberadaan lahan tersebut, sambung Novy, akan dikoordinasikan dengan pemerintah Provinsi NTB dan juga pemerintah pusat. Komunikasi ini dibangun untuk bisa membantu pembangunan di sekitar kawasan tersebut terutama untuk sarana dan prasarana. “Infrastruktur belum semua. Kalau mengandalkan APBD semua kan habis dong. Kita kolaborasi dengan kementerian PUPR,” katanya.

Intervensi anggaran dari pemerintah pusat disebutnya bisa lebih mudah didapatkan jika lahan yang akan dikembangkan sudah milik pemerintah daerah. “Nanti kan bisa dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perindustrian, dari Kementerian Perdagangan juga,” ujarnya.

Untuk pembangunan yang lebih masif ungkapnya tergantung dari komunikasi yang dilakukan dengan pemerintah pusat. “Tanahnya sudah aset pemda, nanti pembangunannya tergantung komunikasi,” terangnya.

Sebelumnya kata Novi, pemda tidak bisa bergerak lebih masif untuk mempromosikan daerah terutama kawasan tersebut karena bukan aset pemda. “Dulu kan saya belum bisa maksimal. Kalau sekarang kita kerja dulu,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer