Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mulai mengupayakan langkah antisipasi abrasi pantai dengan pemasangan riprap. Tidak saja di Pantai Loang Baloq, metode ini juga digunakan di beberapa lokasi lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Miftahurrahman mengatakan pemasangan riprap sudah dilakukan dan diprediksi akan rampung akhir bulan ini. “Target kita sebulan. Cuma kan kalau memang gelombangnya landai bisa kurang sebulan. Ini sudah mau selesai, progresnya sudah kelihatan,” katanya Kamis (11/5) pagi.
Ia menyebutkan, pemasangan riprap yaitu di Loang Baloq, pemukiman warga di Lingkungan Mapak Indah dan di eks Pelabuhan Ampenan. “Ini masih dan sedang berproses di Loang Baloq. Itu 36 meter malah,” kata Miftah.
Rumah warga yang rusak akibat abrasi di Lingkungan Mapak Indah disebutnya tidak dibongkar. Untuk mengantisipasi tidak semakin rusak, pemasangan riprap mulai dilakukan di kawasan tersebut. “Biar tidak abrasi di sana, kita juga memasang riprap,” ujarnya.
Sebelum menerapkan riprap, Pemkot Mataram memasang bronjong sebagai upaya antisipasi abrasi di Lingkungan Mapak Indah. Namun metode ini disebut kurang begitu efektif karena pemasangannya yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kemarin dengan kondisi gelombang pasang yang kita tidak tahu musimnya, pengerjaannya ketika kita menggali datang gelombang. Belum selesai kita pasang datang gelombang,” tuturnya.
Menurutnya, antisipasi abrasi dengan riprap bisa lebih efektif dan pengerjaannya tidak terganggu dengan perubahan cuaca. “Kalau riprap kan tinggal gali, pasang geotekstil dan lepas batu cepat selesai,” terang Miftah.
Anggaran yang digunakan untuk pemasangan riprap sebesar Rp200 juta di masing-masing lokasi. “Mapak Rp200 juta, Loang Baloq Rp200 juta dan di Eks Pelabuhan Ampenan Rp200 juta. Nanti selesai di Mapak baru kita bergeser ke Eks Pelabuhan Ampenan,” ungkapnya. (azm)