Mataram (Inside Lombok) – Pemkot Mataram mulai membeli kendaraan listrik roda dua. Pengadaan kendaraan listrik ini disebut sebagai uji coba, melihat penghematan yang bisa dilakukan dengan menjalankan kebijakan pemerintah pusat terkait pembelian kendaraan listrik tersebut.
“Ini kita mau lihat segimana efisiensi motor listrik, (apakah) biaya pemeliharaannya dia sama dengan motor yang sekarang ada,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Muhammad Ramayoga, Rabu (17/5) pagi.
Ia mengatakan, harga sepeda motor listrik dengan sepeda motor konvensional sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada pemeliharaan yang dilakukan. Di mana, untuk sepeda motor listrik tidak membutuhkan biaya untuk bahan bakar, oli dan pemeliharaan lainnya. “Efektivitasnya itu yang akan kita coba. Sehingga sejauh mana efisien dia dengan menggunakan motor listrik,” ujarnya.
Tahun ini, baru dua unit sepeda motor listrik yang dibeli Pemkot Mataram dengan harga sekitar Rp30 juta per unit. Dua unit kendaraan tersebut akan digunakan oleh pegawai di Bappeda Kota Mataram.
Dengan menggunakan kendaraan listrik, nantinya Pemkot Mataram akan mengurangi alokasi anggaran untuk pembelian bahan bakar. Karena untuk listrik, nantinya para pegawai yang menggunakan kendaraan tersebut bisa mengisinya di rumah masing-masing.
“Lumayan besar biayanya untuk beli bahan bakar ini. Sebut saja misalnya Rp3 juta per bulan sama biaya pemeliharaan. Tapi kalau motor listrik itu kan tidak ada,” ungkapnya.
Penggunaan kendaraan listrik ini, kata Yoga, hanya untuk keperluan kerja di dalam kota saja. Apalagi, Kota Mataram yang tidak begitu luas seperti kabupaten yang lain bisa memaksimalkan penggunaan kendaraan listrik tersebut. “Kota Mataram itu kan dari Kota Mataram ujung ke barat, dari Pengempel bagian timur sampai pantai Ampenan bagian barat,” katanya.
Meski dibilang efektif, pengadaan kendaraan listrik tidak serta merta dibelikan untuk semua OPD. Pemkot Mataram akan melihat kemampuan anggaran daerah. Selain itu, Pemkot Mataram masih akan memaksimalkan kendaraan yang ada saat ini.
“Kita lihat nanti tingkat kemampuan. Karena ini kan motor-motor yang ada kita akan apakan juga. Tapi intinya ke depan itu tidak ada lagi pengadaan motor yang manual kita akan pertimbangkan untuk kendaraan listrik,” ujar Yoga. (azm)