26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaDaerahNTBPembangunan Kampung Lobster di Lotim Tak Kunjung Ada Kejelasan

Pembangunan Kampung Lobster di Lotim Tak Kunjung Ada Kejelasan

Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan kampung lobster yang diprogramkan bersama dengan Kementerian Kelautan Perikanan di Teluk Jukung Telong-elong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur hingga kini tidak jelas kelanjutannya. Padahal Pemprov NTB memberikan lahan seluas 1,3 hektare lebih yang di atasnya berdiri bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas pengelolaan kampung lobster itu.

“Kita punya lahan 1,3 hektare lebih di sana. Harusnya dia kasih dong progresnya, kalau gak kita ambil kembali (lahannya),” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB, Muslim, Selasa (30/5).

Dikatakannya, dirinya juga tidak mengetahui persis seperti apa dukungan penganggaran oleh KKP untuk pengembangan kampung lobster tersebut. Seharusnya, koordinasi dengan pemerintah daerah intens dilakukan terkait dengan perkembangannya. “Saya tidak paham apa anggarannya, tidak ada koordinasikan juga,” ucapnya.

Sejauh ini untuk pembangunan kampung lobster tersebut, koordinasi KKP melalui UPT-nya, Balai Perikanan Pulau Lombok di Sekotong, Kabupaten Lombok Barat sebagai pengelola kampung lobster sangat minim. Karena itu, Muslim mengaku tak mengetahui persis perkembangan proyek tersebut dan rencana pengembangan selanjutnya.

“Sampai hari ini orang Kementerian Kelautan tidak pernah koordinasi dengan kami, seperti apa progress kampung lobsternya,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada 2022 lalu KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) telah meresmikan Teluk Jukung, di Dusun Telong Elong, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, NTB sebagai sebagai salah satu Kampung Perikanan Budidaya Lobster pada Maret 2022 lalu. Penetapan Lombok Timur sebagai Kampung Lobster, tujuannya untuk mewujudkan pembangunan kampung budidaya lobster yang terkoneksi dengan sarana budidaya dan lainnya. Tak hanya itu saja, hubungan antara pelaku budidaya dan mekanisme pasar juga bisa terkoneksi dengan baik.

“Diharapkan ini mampu meningkatkan produksi budidaya lobster serta meningkatan pendapatan, dan kesejahteraan pembudidaya lobster,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer