32.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaPekerja Disabilitas di Mataram Belum Mencapai Satu Persen

Pekerja Disabilitas di Mataram Belum Mencapai Satu Persen

Mataram (Inside Lombok) – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram,  Hariadi menyebutkan hingga saat ini pekerja dari kalangan disabilitas di daerah itu belum mencapai satu persen sebagaimana penanganan yang diatur dalam Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Para pekerja dari kalangan disabilitas sudah memiliki kesempatan kerja rata-rata bekerja pada perusahaan-perusahan besar dan sejumlah pasar moderen seperti Indomaret dan Alfamart, katanya di Mataram, Senin.

“Belum tercapainya target satu persen pekerja dari kalangan disabilitas salah satunya hanya karena klasifikasi saja, bukan karena diskriminasi,” ucapnya.

Terkait dengan itu, pihaknya terus mendorong perusahaan agar bisa memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Begitu juga dengan kalangan disabilitas didorong untuk berkarya atau mengikuti pelatihan sesuai dengan kemampuan dan lapangan kerja yang dibutuhkan.

Misalnya, untuk pelatihan elektronik, servis handphone dan lainnya, sebab untuk servis HP saat ini menjadi pekerjaan yang cukup potensional seiring dengan perkembangan zaman.

“Kalau ada pelatihan tenaga kerja, kami juga tetap mengakomodasi kalangan disabilitas begitu juga pelatihan di Dinas Sosial tetap kita sarankan agar mengikutsertakan penyandang disabilitas,” katanya.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sebelumnya mengatakan, pada prinsipnya pemerintah kota siap memfasilitasi para penyandang disabilitas agar mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan-perusahaan sesuai dengan kriteria dan kemampuan mereka.

Para penyandang disabilitas, katanya, memiliki kemampuan berbeda-beda sehingga itu bisa menjadi pertimbangan pihak perusahaan untuk dapat mengakomodasi mereka sesuai dengan standar dari perusahaan.

Wali kota mengakui, setiap perusahaan memang memiliki standar terhadap karyawannya, namun jika dilihat dari kemampuan para penyandang disabilitas, diyakini kalau diberikan kesempatan mereka juga mampu bekerja seperti karyawan lainnya.

“Anak-anak ini banyak yang terampil bermain musik, menjahit, membuat berbagai jenis kerajinan tangan, bahkan membuat olahan pangan dan lainnya yang patut diberikan kesempatan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer