Lombok Timur (Inside Lombok) – Puluhan jemaah umrah yang akan diberangkatkan PT. Fidiya Tour and Travel di Lotim (Lotim) gagal sampai ke Tanah Suci Makkah. Proses hearing atas kasus itu pun telah dilakukan di DPRD Lotim, di mana pihak travel diminta bertanggung jawab penuh atas tindakan yang dilakukan hingga menyebabkan jemaah umrah mengalami kerugian.
Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, Daeng Paelori mengatakan PT. Fidiya Tour dan Travel harus bertanggung jawab atas gagalnya para calon jemaah umrah untuk berangkat. Padahal, para jemaah telah menyerahkan uang pembayaran.
“Korban yang datang mengadu ke DPRD Lombok Timur hanya berjumlah 22 orang dengan masing-masing mengalami kerugian sekitar Rp33 juta,” katanya, Kamis (01/06/2023).
Diungkapkannya, para jemaah yang gagal berangkat umrah tak hanya mengalami kerugian finansial. Namun mereka juga mengalami tekanan mental yang luar biasa, apalagi sampai menggelar hajatan.
“Kerugian dana yang disetorkan memang berjumlah Rp33 juta. Namun dari segi dana yang dikeluarkan untuk mengurus administrasi juga tentu merugi, apalagi sampai menggelar hajatan,” terangnya.
Untuk itu, Daeng meminta kepada Pimpinan Cabang (Pimca) PT. Fidiya Tour dan Travel agar segera melakukan koordinasi dengan pimpinan pusatnya mengenai ganti rugi yang akan dilakukan. “Kita minta Pimca segera berkoordinasi dengan pimpinannya di pusat untuk segera mengganti uang jemaah,” ungkapnya.
Tenggat waktu yang diberikan oleh pihak DPRD Lombok Timur terkait ganti rugi uang jemaah tersebut, paling lambat diminta dilunasi sampai dengan November 2023 mendatang.
Pihak Pimpinan Cabang PT. Fidiya Tour dan Travel, M. Sahroni berjanji akan segera mengembalikan uang para jemaah, sesuai permintaan para jemaah. Dirinya berjanji akan mengembalikannya uang itu paling lambat pada November 2023 ini. “Kita akan kembalikan uang jemaah sesuai permintaannya,” terangnya. (den)
