Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akan melakukan rapat khusus dengan pemerintah pusat buntut dari rencana penghapusan seri World Superbike (WSBK) Championship di Sirkuit Mandalika. Sebelumnya, rencana penghapusan itu disampaikan pihak InJourney terkait kerugian operasional yang muncul dari pengelolaan Sirkuit Mandalika.
Wakil Bupati Loteng, H. M Nursiah mengatakan meski promotor event WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika menjadi kewenangan ITDC atau MGPA, segala keputusan tetap membutuhkan koordinasi dengan Pemda Loteng dan Pemprov NTB.
“Koordinasi dengan Pemda dan Pemprov penting, sehingga besok kita akan rapat ke pusat untuk membahas ini (rencana penghapusan event WSBK, Red),” ujarnya kepada media, Selasa (20/6/2023).
Selain itu, semua pihak disebut Nursiah berperan dalam mempromosikan event-event yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. Seperti menjaga kondusifitas daerah dan dukungan masyarakat terhadap event yang akan berlangsung.
“Tugas kita sekarang bagaimana mempromosikan event ini, menjaga kondusifitas keamanan dan kenyamanan wisatawan termasuk dukungan masyarakat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pemda Loteng diakuinya merasa kecewa dengan pernyataan Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria yang menyebut bahwa gelaran event WSBK merugi hingga Rp100 miliar. Menurutnya, hal itu akan berdampak terhadap citra Loteng di mata investor. “Kecewa tetap ada. Namun jangan sampai kecewa yang fatal,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri menilik pernyataan pihak InJourney bahwa seri WSBK Mandalika menimbulkan kerugian hingga Rp100 miliar, dan menilai tidak menutup kemungkinan kerugian itu muncul karena masalah pengelolaan manajemen di internal InJourney dan ITDC sendiri.
“Kita tidak tahu mereka rugi atau tidak, siapa yang mengawasi mereka kita tidak tahu,” tegasnya. Ia pun menyatakan Pemda Loteng selama ini terus mendukung pengembangan KEK dan Sirkuit Mandalika. Termasuk ikut dalam menyelesaikan persoalan seperti masalah lahan.
Pathul pun mengungkit pengorbanan masyarakat Loteng dalam pembangunan KEK Mandalika, terkhusus Sirkuit Mandalika. Masyarakat Loteng diakuinya sampai rela memindahkan makam nenek moyang demi cinta-cita presiden Jokowi. “Buktinya kita mendukung. Kuburan nenek moyang kami dipindahkan karena demi cita-cita pemerintah pusat, terutama Presiden Jokowi,” ujarnya. (fhr)