26.5 C
Mataram
Senin, 30 September 2024
BerandaDaerahNTBSuhu Udara Capai 44 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Suhu Udara Capai 44 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Mataram (Inside Lombok) – Semua jemaah haji dari embarkasi Lombok sudah berada di Tanah Suci. Para jemaah diingatkan untuk tetap menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah. Pasalnya, cuaca di Arab Saudi mencapai 44 derajat celcius.

Tim Kesehatan Haji Indonesia Embarkasi Lombok, Ferry Wardhana mengatakan cuaca yang cukup panas akan akan mempengaruhi kesehatan jemaah selama di Tanah Suci. Selain itu, meningkatnya kuota yang ditentukan pemerintah Arab Saudi akan berdampak pada kepadatan jemaah yang datang untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut.

“Cuaca yang mulai panas. Terakhir itu sudah 44 derajat celcius, sangat panas. Kepadatan (jemaah) juga,” katanya. Kondisi cuaca tersebut akan sangat rawan. Para jemaah akan mudah terserang batuk-pilek hingga radang paru-paru. “Karena jemaah juga banyak yang batuk-pilek dan radang paru-paru, karena banyak debu,” lanjut Ferry.

Sebelumnya, Kepala KKP Kelas II Mataram, Aulianto mengatakan selama keluar dari hotel jemaah disarankan menggunakan alas kaki. Selain itu, para jemaah juga disarankan memakai payung saat keluar hotel. Pasalnya, cuaca yang cukup ekstrem panas di Tanah Suci. “Kita berharap memakai pelindung keluar dari hotel, pakai payung,” katanya.

- Advertisement -

Ia mengatakan, tahun ini jumlah jemaah lansia yang diberangkatkan cukup tinggi. Sehingga perlindungan selama berada di Tanah Suci harus dimaksimalkan baik oleh jemaah sendiri maupun oleh petugas haji. “Banyak jemaah lansia ini, berisiko luka dan infeksi dan repot nanti kalau mau ibadah,” katanya.

Selain menggunakan alat pelindung dari sengatan sinar matahari secara langsung, jemaah disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih. Setiap keluar dari hotel baik menuju masjid atau ziarah makam dianjurkan membawa botol air minum. Tidak hanya dikonsumsi, air putih juga disemprotkan ke kulit untuk menjaga kelembaban.

“Dengan cuaca yang cukup panas nanti takutnya dehidrasi. Kalau sudah dehidrasi, tekanan darah tinggi, makin tinggi, kemudian gangguan kesehatan yang lain. Jangan nunggu haus baru minum,” katanya.

Para jemaah haji yang sudah berada di Tanah Suci disarankan untuk makan secara rutin. Meski menu yang disediakan mungkin tidak sesuai selera, tapi harus dipaksakan agar memiliki tenaga melaksanakan ibadah.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, pada saat pelaksanaan wukuf di Padang Arafah suhu bisa mencapai 50 derajat celcius. Sebagai antisipasi, para jemaah juga sudah diberikan paket kepada jemaah haji. “Isinya masker, botol minum, botol spray dan kebutuhan lainnya,” katanya.

Para jemaah juga sudah dibekali dengan vitamin D selama berada di Tanah Suci. Selain di dalam paket yang diberikan, para jemaah juga bisa meminta vitamin pada petugas. “Itu satu kali satu sehari diminum vitaminnya. Kalau habis vitaminnya bisa minta ke petugas kloter,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer