Lombok Barat (Inside Lombok) – Alami kelainan sejak lahir membuat Muhammad Ridho harus buang air besar melalui perut. Anak dari pasangan Maskub dan Mahani, warga Dusun Madak Beleq 1, Desa Persiapan Empol, Kecamatan Sekotong ini pun tengah menjalani perawatan di Bali.
Ridho yang saat ini sudah berusia 11 tahun dan akan naik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dua minggu lalu ia telah menjalani operasi di RSUP NTB. Namun, dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali, untuk perawatan lebih lanjut. Kini, Ridho dan keluarga membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah Daerah dan para dermawan untuk membantu biaya hidup selama pengobatannya di Bali.
“Dia buang air besar lewat perut, kelainan sejak lahir. Dua minggu yang lalu sudah dibawa orang tuanya ke rumah sakit provinsi untuk ditangani (dioperasi). Akan tetapi Ridho terpaksa dirujuk ke rumah sakit Sanglah, karena operasinya di RSUP tidak mampu ditangani,” tutur Kadus Madak Beleq 1, Abdul Aziz saat dikonfirmasi, Minggu (02/07/2023).
Ridho saat ini sudah hampir sepekan lebih dirawat di Rumah Sakit Sanglah. Meski Ridho memiliki BPJS dan biaya berobatnya ditanggung oleh pemerintah, orang tuanya diakui Aziz memiliki keterbatasan kemampuan untuk memenuhi biaya hidup selama pengobatan sang anak di Bali.
Sebanyak empat orang kerabat Ridho saat ini menungguinya di rumah singgah yang disewa oleh Pemda. “Tapi untuk kebutuhan makanan dibiayai keluarga, itu yang kami bantu dengan menghimpun donasi untuk adik Ridho,” ujarnya.
Diakuinya, kedua orang tua Ridho yang sehari-hari bekerja serabutan tak mampu membiayai kebutuhan selama di sana. Sehingga pihaknya pun berinisiatif meminta donasi untuk keluarga Ridho.
Menurut Aziz, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga Ridho terkadang menjadi buruh dan nelayan. Sehingga pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pun terbatas. Karena itu, pihaknya sangat berharap uluran tangan dari pemerintah daerah dan warga yang dermawan yang berkenan membantu orang tua Ridho. (yud)