32.5 C
Mataram
Minggu, 20 Oktober 2024
BerandaEkonomiPeluang Kerja Menjanjikan, NTB Masih Kekurangan Model Fesyen

Peluang Kerja Menjanjikan, NTB Masih Kekurangan Model Fesyen

Mataram (Inside Lombok) – Industri fesyen di NTB belakangan terus bekembang, terutama muslim fesyen industri. Sayangnya NTB masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang bisa menjadi model untuk industri fesyen tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti menyebut peran seorang model dibutuhkan untuk mempromosikan produk-produk fesyen NTB. Karena itu, modeling juga bisa membuka peluang lapangan kerja, terutama bagi generasi milenial dan generasi Z saat ini.

Selain model, pengembangan industri fesyen muslim di NTB juga disebutnya masih membutuhkan SDM di bidang fotografi, videografi, hingga koreografi. “Memang sangat kekurangan itu model, ketika bicara busana muslim otomatis harus ada ekspo dan endorse. Jadi ada SDM khusus yang kita butuhkan, itu si model lokal,” ujar Nuryanti, Selasa (4/7).

Diakui, selama ini memang belum ada yang fokus khusus menangani model. Padahal itu menjadi peluang profesi, terutama milenial. Ke depan pemilihan model ini akan dipetakan sesuai dengan kualifikasinya. Baik dari tinggi badan, berat badan, dan lainnya.

- Advertisement -

“Jadi model cewek atau cowok kita masih kurang, yang standar internasional apalagi. Sehingga stunting itu salah satu yang harus kita perangi. Karena ada standar tinggi menjadi model,” terangnya.

Digelranya Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) pada 6-9 Juli 2023 juga diakui menjadi upaya awal menjaring SDM yang akan mengembangkan industri fesyen NTB, termasuk model. “Kita berharap LIMOFF ini, banyak sekolah-sekolah model untuk ekstrakurikuler untuk anak-anak kita. Sebenarnya banyak (yang minat jadi model), tapi belum terseleksi dengan baik untuk SDM industri fesyen khususnya,” ungkap Nuryanti.

Selain dari kegiatan LIMOFF menjadi jembatan profesi model, fotografer, videografer, dan koreografer untuk berlanjut menjadi komunitas industri 4.0. Mereka nantinya akan dilatih untuk menjadi pelaku industri jasa maupun pelaku industri kreatif baru.

“Jadi nanti ada yang tandem di make up artisnya, koreografernya, multimedianya. Kita harapkan NTB memiliki SDM yang mumpuni,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer