31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaMataramTidak Langsung Dibuang ke TPA, Kota Mataram Olah 8,1 Ton Sampah MXGP...

Tidak Langsung Dibuang ke TPA, Kota Mataram Olah 8,1 Ton Sampah MXGP Selaparang

Mataram (Inside Lombok) – Gelaran MXGP di eks Bandara Selaparang tercatat menghasilkan 8,1 ton sampah. Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memastikan sampah itu tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), melainkan dipilah dan diolah terlebih dahulu sehingga memiliki nilai ekonomi.

DLH Kota Mataram pun menurunkan sejumlah kendaraan dan fasilitas pembuangan sampah di beberapa lokasi event MXGP Selaparang. Kepala DLH Kota Mataram, M. Kemal Islam mengatakan sampah-sampah yang dihasilkan selama event MXGP dipilah terlebih dahulu sebelum diolah di bank sampah.

Barulah sisa dari hasil pemilihan tersebut yang dibuang ke TPA Regional Kebon Kongok di Lombok Barat. “Hanya residu saja yang itu yang kita buang, yang lain kita manfaatkan,” katanya.

Ia menyebutkan, sampah-sampah yang dimanfaatkan di bank sampah dan bisa diolah kembali yaitu sampah plastik, kertas, dan makanan basah. Khusus makanan basah dimanfaatkan untuk budidaya maggot yang telah dikembangkan di Kota Mataram sejak beberapa waktu lalu. “Jadi sedikit yang kita buang ini. Hanya sisa yang tidak bisa diolah yang kita buang,” jelas Kemal.

Diterangkan, jumlah petugas yang ditugaskan yaitu sebanyak 150 orang per hari. Tidak saja dari petugas DLH Kota Mataram, melainkan juga para relawan yang ikut terlibat. “Kita rata-rata siapkan 150 orang per hari. Yang bantu bersih-bersih ini ada dari pramuka, warga setempat juga,” katanya.

Ratusan petugas tersebut bekerja selama dua sif, yaitu pagi dan sore hari ketika event sudah selesai digelar. Kendaraan yang disiapkan yaitu dump truck dan pick up. “Penanganan bisa dilakukan secara manual dan bisa tertangani,” katanya.

Untuk memaksimalkan pemilahan sampah organik dan anorganik, di masing-masing titik sudah ada TPS dan petugas yang disiapkan. Sehingga penanganan sampah bisa lebih maksimal. “Jadi di masing-masing spot itu sudah ada petugasnya,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer