Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) berencana mengubah gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Jonggat menjadi SMP Plus. Pasalnya, beberapa tahun terakhir sekolah tersebut minim siswa.
Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri mengatakan sekolah tersebut direncanakan sebagai pusat pendidikan khusus bagi penghafal Al-Quran dan juga anak yatim. Dengan begitu gedung sekolah yang hanya memiliki belasan siswa itu bisa dimanfaatkan.
“Sayang sekali bangunan ini tidak dipakai, maka kita alihkan jadi pusat pendidikan khusus anak yatim-piatu dan pembinaan hafiz,” katanya, Rabu (5/7/2023).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Loteng, Lalu Idham Halid mengatakan SMPN 6 Jonggat saat ini hanya memiliki 16 orang siswa, sehingga pelayanan pendidikan dinilai kurang maksimal. Ke depan sekolah tersebut akan dijadikan sekolah SMP Plus dengan program tambahan tahfiz. “Fasilitas sudah kita siapkan, termasuk laundry dan juga fasilitas asrama” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 6 Jonggat, Zaki Nurzam mengatakan sejak beberapa tahun terakhir sekolah itu memang sangat minim siswa. Karena itu pihaknya menyambut baik rencana perubahan sekolah itu menjadi SMP Plus.
“Siswanya sangat minim. Siswa kelas 3 hanya 8 orang, kelas 2 hanya 5 orang, dan kelas 1 sebanyak 3 orang,” ujarnya. Saat ini, lanjut Zaki, sejak diwacanakan menjadi SMP plus jumlah siswa dari anak-anak yatim bertambah menjadi 27 orang dari berbagai Kecamatan.
“Alhamdulillah sejak diwacanakan, murid sudah mulai bertambah bahkan beberapa kecamatan sudah mengirim anak murid khusus yatim, mudahan ke depan sekolah ini menjadi maju,” jelasnya. (fhr)