27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaMataramAtasi Dampak Gelombang Pasang, Pemasangan Ban Insang di Pesisir Ampenan akan Direalisasikan...

Atasi Dampak Gelombang Pasang, Pemasangan Ban Insang di Pesisir Ampenan akan Direalisasikan Bulan Ini

Mataram (Inside Lombok) – Pemasangan ban insang untuk mengatasi gelombang tinggi di pesisir Ampenan akan segera direalisasikan. Sebanyak 200-an ban bekas sudah disiapkan untuk dipasang, khususnya di sekitar Kelurahan Bintaro, Ampenan.

Camat Ampenan, Muzakkir Walad mengatakan kawasan yang paling banyak terdampak jika gelombang tinggi yaitu sekitar Kampung Bugis. Nantinya, pemasangan akan mulai dilakukan di kawasan tersebut sebagai langkah antisipasi jika terjadi gelombang pasang.

“Yang riskan untuk hempasan itu di sisi Pertamina (Ampenan). Karena hempasan itu membias ke sisi-sisi yang lain. Apalagi di sana tidak ada tanggul,” ujar Muzakkir, Selasa (11/7) pagi. Jika melihat perubahan cuaca yang terjadi dan berdampak pada ketinggian gelombang, ia menyebut pemasangan ban insang akan dilakukan Juli ini.

Meski diprogramkan oleh Kecamatan Ampenan, pemasangan ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram. “Kemarin kita sudah koordinasi dengan PUPR minta kajiannya efektif nggak,” katanya.

Koordinasi yang dilakukan agar tidak tidak bersamaan dengan pemasangan rip rap. Karena program pemasangan ban insang ini untuk mengurangi hempasan gelombang laut ke pemukiman warga. “Yang dibutuhkan itu lebih dari 1000 ban bekas, tapi yang sudah ada 200-an di kantor lurah,” ucapnya.

Ditambahkannya, Dinas PUPR Kota Mataram tidak mempermasalahkan pemasangan ban insang. “Kalau program rip rap masuk dan ini bagaimana perlakuannya. Apakah disingkirkan ban insang ini karena kurang efektif? Karena PUPR minta pakai rip rap sekalian,” ujar Muzakkir.

Diharapkan, pemasangan ban insang tersebut tidak saja dilakukan oleh pihak kecamatan melainkan juga masyarakat. Dengan demikian, antisipasi dampak dari gelombang pasang bisa dilakukan dengan maksimal. “Supaya masyarakat juga punya kepedulian hal yang sama dari apa yang kita inisiasi ini minimal dari ban bekas,” katanya.

Penggunaan ban bekas tidak saja untuk memecah gelombang melainkan juga bisa sebagai alat rumpon atau rumah ikan. Dengan menggunakan ban bekas tersebut, nelayan tidak perlu melaut dengan jarak yang jauh. “Rumponisasi bisa menggunakan ban bekas itu. Saya lihat di beberapa daerah rumponisasi menggunakan ban bekas,” ungkap Muzakkir. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer