Lombok Timur (Inside Lombok) – Anomali cuaca berupa kemarau basah di pertengahan tahun ini membuat tanaman tembakau para petani di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) rusak terguyur dan terendam air hujan. Dari hasil pendataan Dinas Pertanian Lotim, luas ladang tembakau yang terdampak mencapai 4.245,23 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri mengatakan intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan membuat tanaman tembakau para petani yang berusia dari 30-90 hari mengalami kerusakan. Beberapa daerah yang sangat terdampak yakni Kecamatan Suela, Jerowaru, dan Keruak.
“Kita sudah melakukan pendataan. Kita juga menyiapkan PPL (petugas penyuluh lapangan) di setiap desa untuk memberikan bantuan teknis kepada para petani di lapangan,” ujar Sahri saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Selasa (11/7/2023).
Dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, kondisi terparah ada di Kecamatan Suela, Jerowaru, dan Keruak. Sementara lima kecamatan lainnya yakni Sakra, Selong, Sakra Barat, Sikur dan Wanasaba tidak terlalu parah. Sedangkan 10 kecamatan lainnya masih dalam kategori aman.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pertanian Lotim melalui petugas PPL sudah mensosialisasikan ke petani untuk melakukan penyemprotan fungisida sebagai antisipasi penyakit akibat jamur. Memperbaiki saluran air (drainase) dengan memperdalamnya agar air hujan tidak langsung menggenangi tanaman tembakau petani.
Selanjutnya, melakukan pemupukan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dengan memperhatikan kondisi cuaca. Serta, tetap waspada terhadap kondisi cuaca. “Kita juga menyiapkan mesin pompa air dan berkoordinasi dengan pihak bank agar para petani yang memiliki kredit diberikan pada keringanan angsuran,” pungkasnya. (den)