Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemda Lobar tengah mempersiapkan penanganan mendesak percepatan perbaikan Pasar Karang Bongkot di Kecamatan Labuapi yang terbakar beberapa hari lalu. Tim teknis dari Dinas PUPR Lobar hari ini telah turun melakukan pengecekan kondisi fisik bangunan yang terbakar.
“Ada penanganan jangka pendek, keputusan mendesak; pertama pembersihan, kemudian membuat lapak-lapak sementara, kemudian ada perbaikan loss pasar itu,” ujar Kadis PUPR Lobar, Made Arthadana yang dikonfirmasi di kantornya, Kamis (13/07/2023).
Untuk percepatan perbaikan itu, kata dia, porsi penanganannya akan dibagi per-OPD sesuai dengan tupoksinya. “Tapi saya meminta supaya sinergi, pembersihan tugas DLH, Pol PP dan sebagainya. Untuk lapak, karena liding sektornya di Perindag, ya Perindag lah di depan,” terangnya.
Sedangkan Dinas PUPR sendiri kata dia, bertugas untuk mengecek kondisi kelayakan bangunan. Serta bisa juga melakukan perbaikan bangunan loss pasar yang hangus terbakar itu nantinya. “Saya sudah koordinasi dengan Dinas Perindag, jadi efektifnya (Disperindag) di depan, kita back up dengan pengawas teknis, untuk perbaikan terutama loss pasar itu,” jelasnya.
Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian, tim teknis dari PUPR pun hari ini sudah turun untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan itu. Namun bagaimana hasil dari pengecekan itu, kata Made saat ini belum diketahui pastinya, karena masih perlu kajian lebih lanjut.
“Baru lah hari ini (turun mengecek lokasi), tadi diberikan izin didampingi (Polpp) untuk sekedar ngecek saja kondisi bangunan itu. Apakah masih bisa kita pakai atau bagaimana,” papar Kadis berkumis tebal ini.
Sehingga jika memang bangunan sisa kebakaran itu akan diperbaiki, pihaknya ingin supaya perbaikannya bisa satu item dengan Disperindag. “Supaya efektif kerjanya, lebih baik satu pintu di Perindag karena kaitan dengan pembiayaan, pelaksanaan, kita dampingi,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil pantauan sementara pihaknya, bahwa bahan utama bangunan yang terbakar tersebut sebagian besar kerangkanya dari bahan baja. Sehingga mengalami pemuaian ketika terjadi kebakaran kemarin.
“Bisa jadi diuji ketahanannya (oleh tim teknis) masih berani ndak (apakah masih bisa digunakan lagi). (Untuk penanganan jangka pendek) berharapnya itu masih bisa dipakai. Sehingga dalam jangka waktu berapa lama masih bisa dipakai,” papar dia.
Sehingga jika hasil kajian menyatakan bahwa bangunan itu masih layak untuk digunakan lagi, lokasi itu bisa mulai dibersihkan dan para pedagangnya bisa menempatinya sementara, sembari menunggu perbaikan.
Namun bagaimana kepastiannya, akan didiskusikan kembali setelah hasil kajian dari tim teknis PUPR sudah keluar. Dan pihak mereka berencana untuk mengajak konsultan khusus untuk turun langsung ke lokasi kebakaran itu. Guna mengecek kekuatan bangunannya pasca terbakar. “Mudah-mudahan secepatnya, bagaimana pola penanganannya, kalau saya berpikir sekali lagi, tetap Perindag di depan dengan tetap kita back up,” pungkasnya.
Namun terkait upaya identifikasi kerugian dan sebagainya, kata Made, itu merupakan ranah Disperindag. “Pendataan kerusakan, kerugian dan berapa pedagang yang terdampak itu, tetap leading sektor (Disperindag) yang di depan,” tutup Made. (yud)