Lombok Tengah (Inside Lombok) – Desa Bilebante, Jonggat, Lombok Tengah (Loteng) menorehkan prestasi di tingkat nasional. Lewat Kampung Keluarga Berencana (KB) Generasi Berkarya, desa tersebut meraih juara satu kompetisi kreasi menu bergizi untuk makanan pendukung penurunan stunting yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri mengatakan piagam penghargaan yang diterima atas prestasi Desa Bilebante itu memang dihajatkan untuk Kampung KB Generasi Berkarya Kabupaten Loteng. “Mereka berkreasi olah menu, menu ini jika diasup oleh anak-anak yang kurang gizi dan dikategorikan stunting bisa memenuhi kriteria untuk tidak stunting,” ujarnya, Senin (17/7/2023) saat menerima piagam penghargaan di ruang kerjanya.
Pathul menjelaskan,menu yang mendapatkan juara ini tentu telah diuji coba kandungan gizinya oleh tim penilai. “Ini akan kita kolaborasikan di Dikes (Dinas Kesehatan) dan puskesmas yang bagian gizi sehingga asupan gizi (bagi anak, Red) ini bisa menyelesaikan kondisi stunting di Loteng,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan penurunan angka stunting di Loteng pada 2024 mendatang bisa ada di angka 14 persen, sesuai dengan standar nasional. “Hari ini (2023, Red) angka stunting kita 17 persen,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin mengatakan ibu hamil disarankan mengkonsumsi menu yang enak dan sehat untuk menjaga gizi. “Karena dilapangkan memang banyak menu yang enak, tapi dari sisi sehatnya jadi tanda tanya,” terangnya.
Dikatakan, dengan kompetensi ini maka kreatifitas menu dahsyat dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal sehingga bisa memenuhi asupan gizi. “Pemenang ini mengolah, dengan menu sederhana makanan pembuka jagung rumput laut menjadi sup, makan utama bahan tempe dibuat burger lebih sehat, makanan penutup puding pepaya,” katanya.
Pihaknya akan merekomendasikan menu makanan tersebut untuk di masak di masing-masing kampung KB untuk dikonsumsi untuk anak-anak stunting. “Nanti kita akan dukung dengan anggaran untuk 21 kampung KB di Loteng untuk memasak menu itu, tapi kalau ada menu lain yang sehat juga,” tandasnya. (fhr)