28.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaLombok TimurPenangan Pasca Operasi Bayi Kembar Siam Kaki Enam Masih Jadi PR Pemda...

Penangan Pasca Operasi Bayi Kembar Siam Kaki Enam Masih Jadi PR Pemda Lotim

Lombok Timur (Inside Lombok) – Operasi pemisahan bayi kembar siam berkaki enam asal Lombok Timur (Lotim) sebentar lagi dilakukan di RSUD Provinsi NTB. Namun, Pemda Lotim sendiri masih memikirkan penanganan pra dan pasca operasi bagi bayi itu nantinya.

Kepala Dinas Sosial Lotim, Suroto mengatakan pihaknya telah membantu bayi beserta keluarganya agar masuk dalam kepesertaan BPJS. Dengan begitu bayi dan keluarga tersebut bisa mendapatkan penanganan medis secara gratis.

Di sisi lain, segala kebutuhan pengobatan yang tidak terakomodir BPJS tengah dicarikan solusinya. “Kita sudah bantu kepesertaan BPJS-nya agar lebih mudah mendapatkan penanganan, apa yang tidak dapat di-cover oleh BPJS nantinya akan kita komunikasikan dengan semua pihak,” terangnya pada Inside Lombok, Rabu (26/07/2023).

Semua proses pra operasi telah dilakukan Pemda Lotim, mulai dari dimasukkannya ke kepesertaan BPJS, berkomunikasi dengan pihak RSUD NTB terkait bentuk penanganan operasi kembar siam berkaki enam tersebut.

“Begitu kita pantau bayi itu ke rumahnya, kita langsung ambil tindakan bersama dengan Dikes Lotim untuk berkomunikasi dengan pihak RSUP NTB,” katanya.

Proses operasi pemisahan sendiri bisa dilakukan di RSUP NTB. Namun terlebih dahulu akan menunggu kedatangan supervisor dari rumah sakit Surabaya terkait bagaimana tindakan yang akan diberikan terhadap bayi tersebut. “Insyaallah dapat ditangani di provinsi,” terangnya.

Adapun yang menjadi bahan pemikiran Pemda Lotim saat ini terkait bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk membantu penanganan pasca operasi pemisahan bayi tersebut. Namun Suroto mengatakan bahwa Pemda Lotim tidak akan tinggal diam.

“Tentu pemda tidak akan tinggal diam kalau ada yang dibutuhkan pasca operasi. Namun untuk perawatannya sendiri saya pikir tidak terlalu berat karena dia terlahir dari keluarga yang tidak miskin dan ibunya juga bekerja sebagai perawat,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer