25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaCegah Kanker Serviks, Puluhan Ribu Siswa SD di NTB Jadi Sasaran Vaksin...

Cegah Kanker Serviks, Puluhan Ribu Siswa SD di NTB Jadi Sasaran Vaksin HPV

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Provinsi NTB akan mulai memberikan vaksin human papillomavirus vaccine (HPV) kepada puluhan ribu siswa kelas lima sekolah dasar. Pemberian vaksin ini untuk mencegah penyakit tidak menular.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri mengatakan sosialisasi pemberian vaksin kepada anak-anak SD ini sudah dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Vaksinasi HPV akan diberikan pada siswa SD yang berusia 9 -14 tahun pada Agustus 2023 ini.

“Vaksin HPV ini diberikan lebih kepada pencegahan kanker leher rahim dan sasarannya adalah anak perempuan,” katanya. Jumlah sasaran vaksin di NTB yaitu sebanyak 46.400 orang anak.

Kebutuhan vaksin pun sudah disiapkan dan tinggal direalisasikan. Di mana, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengirimkan 22 ribu vial vaksin HPV untuk anak-anak NTB. Dari total kebutuhan sebanyak 46.400 vial. “Kita sudah siapkan vaksinnya,” katanya.

Disebutkan, sebanyak 22 ribu vaksin HPV sudah didistribusikan ke 10 kabupaten/kota di NTB. Adapun jumlah sasaran vaksinasi HPV di NTB yaitu Lombok Barat sebanyak 6.436 anak dengan alokasi vaksin 3.052 vial, Lombok Tengah sebanyak 8.264 anak dengan alokasi vaksin 3.918 vial, Lombok Timur sebanyak 10.964 anak dengan alokasi vaksin 5.198 vial. Lombok Utara sebanyak 2.090 anak dengan alokasi vaksin 991 vial dan Kota Mataram sebanyak 3.910 anak dengan alokasi vaksin 1.854 vial.

Sementara untuk di Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa sebanyak 4.035 anak dengan alokasi vaksin 1.913 vial, Dompu sebanyak 2.688 anak dengan alokasi vaksin 1.274 vial, Bima sebanyak 5.166 anak dengan alokasi vaksin 2.449 vial, Sumbawa Barat sebanyak 1.302 anak dengan alokasi vaksin 617 vial dan Kota Bima sebanyak 1.545 anak dengan alokasi vaksin 733 vial.

Kanker serviks, lanjut Fikri, masuk 10 besar penyakit terbanyak yang ditangani di rumah sakit, selain kanker payudara. Pasien yang mengalami kanker serviks banyak yang sudah kategori stadium 4 karena terlambat memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan sehingga dilakukan radioterapi dan kemoterapi. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer