Mataram (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Utara (KLU) memiliki sumber daya alam yang melimpah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, tercatat ada sekitar 300 sumber air dengan debit yang cukup besar di kabupaten tersebut. Potensi itu pun dilirik pemerintah daerah (pemda) setempat untuk membuat pabrik air minum dalam kemasan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2KB PMD) KLU, Agus Fahrurrosydi mengatakan pengembangan ratusan mata air itu dilakukan agar sumber alam yang dimiliki bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber usaha. “Kenapa tidak dengan potensi yang ada itu, kita buat pabrik usahanya di situ. Karena kemarin saya berkunjung ke Kemendes dan menyambut program ini,” katanya, Kamis (10/8) pagi.
Pemerintah pusat disebutnya akan mendukung program tersebut. Namun pemerintah desa di KLU yang harus mendahuluinya. Artinya, masing-masing desa harus memberikan penyertaan modal untuk rencana pengembangan usaha air minum tersebut.
“Nanti desa dulu yang penyertaan modalnya. Minimal Rp100 juta per desa, dan kita punya 43 desa,” ujarnya. Dengan begitu, estimasi penyertaan modal awal yang harus dikumpulkan mencapai sekitar Rp4,3 miliar. Sedangkan harga mesin untuk usaha air minum dalam kemasan mencapai sekitar Rp8 miliar.
“Kita akan beli mesin yang berkualitas. Kita akan buat pabriknya langsung dan ini menjadi cita-cita kami,” lanjut Agus. Menurutnya, usaha air minum ini memiliki peluang yang sangat besar. Terlebih saat ini penggunaan air minum dalam kemasan dinilai lebih praktis.
Kualitas air yang ada di KLU juga disebutnya tidak kalah dengan air kemasan yang sudah beredar saat ini. Namun diakui, kualitas air yang ada belum dilakukan uji kelayakan. “Tapi nanti kalau ini dikembangkan akan dilakukan uji dan ditargetkan bisa direalisasikan tahun 2024,” katanya. (azm)