31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaMataramPembangunan Amfiteater di Udayana Segera Rampung

Pembangunan Amfiteater di Udayana Segera Rampung

Mataram (Inside Lombok) – Proses pembangunan amfiteater di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Udayana Mataram sedang berlangsung. Proses pembangunan salah satu fasilitas pertunjukkan tersebut akan dikerjakan selama lima bulan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan berdasarkan dari kontrak dengan pihak ketiga akan rampung pada akhir tahun ini. Namun pihak ketiga yang mengerjakan proyek senilai Rp5,6 miliar tersebut ditargetkan selesai dalam jangka waktu empat bulan.

“Kemarin sudah pengerjaan persiapan. Sudah rata sekarang dan dibuatkan patok untuk dibuatkan pondasi,” katanya. Dijelaskan Denny, batu besar yang selama ini ada di tugu tersebut sudah berhasil dipindahkan menggunakan alat berat yang ada. “Itu sudah berhasil dipindahkan,” sambungnya.

Bagian yang harus dikerjakan oleh rekanan yaitu pembangunan amfiteater dan tambahan lainnya seperti plaza, ornamen untuk mendukung keberadaan fasilitas tersebut. “Yang paling mendasar itu kan panggung amfiteater itu. Itu yang paling mendasar harus mereka kerjakan,” ungkapnya.

Setelah proses pembangunan tersebut rampung, amfiteater itu nantinya akan digunakan sebagai tempat pertunjukan berbagai seni dan budaya lokal. Di mana pertunjukkan seni dan budaya masyarakat bisa dipertunjukkan secara rutin di lokasi tersebut seperti daerah-daerah lainnya.

“Seperti di Bali itu kan. Mereka buat amfiteater yang sajikan tari kecak berapa minggu sekali itu,” ungkapnya. Fasilitas yang dibangun Dispar Kota Mataram itu pun memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat di 2023 ini.

Ke depan, pertunjukkan kesenian dan atraksi budaya diharapkan bisa digelar secara rutin di amfiteater tersebut. Selain untuk tujuan pelestarian, bisa juga untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Kota Mataram. “Kita juga ingin pertunjukan kesenian secara rutin juga ada di sini,” katanya.

Untuk pemasukannya pendapatan bagi daerah, lanjut Denny, nantinya bersumber dari retribusi parkir pengunjung yang data ke lokasi tersebut. “Nantika nada melalui parkir. Kan parkirannya luas,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer