Mataram (Inside Lombok) – Memasuki musim kemarau sejumlah bendungan yang ada di Pulau Lombok debit airnya menyusut, terlebih disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat penampungan air pada sejumlah bendungan yang ada memang dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah musim kemarau.
Salah satu bendungan yang mengalami penyusutan debit air adalah Bendungan Pandan Duri di Kecamatan Sakra, Lombok Timur. “Sekarang volume debit airnya 9 juta, kalau normal 27 juta. Jadi sekitar 1/3 dari volume normalnya sekarang ini. Karena dipakai irigasi dan PDAM,” ujar salah satu petugas Bendungan Pandan Duri, Karyadi, Senin (14/8).
Kondisi berkurangnya debit air di bendungan memang terjadi setiap tahunnya. Namun tahun ini penyusutan debit air utamanya terjadi karena memenuhi kebutuhan untuk irigasi persawahan petani dan penyediaan air bagi masyarakat sekitar.
“Musim hujan bisa sampai tinggi, apalagi bulan Oktober-September mulai kering. Tapi tetap terkontrol setiap harinya,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepalai Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Tampang mengatakan sebagai bentuk siaga dan antisipasi terjadi kekeringan dampak dari cuaca ekstrem, pihaknya telah menyediakan mesin bor yang dapat dimanfaatkan jika kekeringan semakin parah.
“Kami sudah melakukan pertemuan di Kementerian PUPR, bersama lintas sektor terkait ancaman cuaca ekstrem. Kita sudah tempatkan satu alat bor di Sumbawa, dan di Lombok. Alat ini bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujarnya.
Nantinya, jika ada permintaan dari desa melalui BPBD untuk kebutuhan air minum, maka alat bor tersebut bisa dipakai langsung. Mesin bor yang disediakan ini bisa menembus kedalaman hingga 100 meter. “Kita tinggal tunggu koordinasi dari pemerintah daerah, kalau memang dibutuhkan infrastruktur yang disediakan ini,” ucapnya. (dpi)