Mataram (Inside Lombok) – Pemberian vaksin HPV di Kota Mataram sudah berjalan awal Agustus lalu. Sebelum pemberian vaksin, sosialisasi sudah dilakukan di tengah masyarakat untuk mengantisipasi penolakan dari orang tua siswa.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mataram, Chairul Sochib mengatakan pelaksanaan vaksin HPV di tingkat sekolah ditangani oleh masing-masing puskesmas. Saat ini, pemberian vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks masih berjalan.
“Pelaksanaannya pekan kedua bulan Agustus kemarin. Tahun ini dilaksanakan untuk anak perempuan kelas V dan sekarang masih berjalan,” katanya, Senin (21/8) pagi. Diketahui, Vaksinasi HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks dan kanker penis.
Ia menyebutkan, jumlah sasaran siswa yang akan divaksin di Kota Mataram sekitar 3.910 orang baik SD/MI khusus kelas V. Sementara untuk jumlah vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan Kota Mataram sebanyak 3.800 dosis. “Vaksin saat ini sebanyak 3.800 dosis dan akan dipenuhi oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” ujarnya.
Pemberian vaksin HPV ini merupakan program nasional yang secara serentak dimulai pada pekan kedua Agustus lalu untuk siswa SD. Dengan demikian, pelaksanaanya tidak saja di Kota Mataram melainkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. “Ini dilakukan secara serentak dan di kabupaten/kota di Indonesia,” ungkapnya.
Pemberian vaksin untuk anak-anak ini untuk mencegah kasus kanker serviks sejak dini. Ia mengatakan, petugas yang ada di puskesmas sangat terbatas sehingga pelaksanaan vaksin di masing-masing sekolah sesuai jadwal yang sudah ada. “Sudah turun. Kita jadwalkan karena kita keterbatasan tenaga di puskesmas dan kita jadwalkan ke sekolah,” ungkapnya.
Pelaksanaan vaksin HPV ditargetkan bisa selesai hingga akhir Agustus ini. Karena nantinya akan terintegrasi dengan program bulan imunisasi anak sekolah. Pemberian vaksin HPV ini akan dilakukan sebanyak dua kali. Di mana, dosis pertama akan diberikan kelas V dan dosis kedua pada kelas VI SD. “Bias ini kan dua kali setahun bulan Agustus dan November besok,” katanya. (azm)