27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaSudah 70 Kecamatan di NTB Terdampak Kekeringan

Sudah 70 Kecamatan di NTB Terdampak Kekeringan

Mataram (Inside Lombok) – Sebagian besar wilayah di NTB terdampak kekeringan dan krisis air bersih di puncak musim kemarau saat ini. Dari 10 kabupaten/kota yang ada, hanya Kota Mataram yang terbilang masih aman.

“Dari 9 kabupaten dan kota ini sekitar 70 kecamatan kekeringan dengan penduduknya sekitar 577 ribu yang terdampak kekeringan,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi, Senin (28/8).

Guna menghadapi kekeringan yang melanda, ada sarana dan prasarana Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai fasilitas SPAM akan didistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki.

“Distribusi air bersih ke masyarakat akan kita lakukan, apapun caranya. Bisa saja kita mengalirkan menggunakan pipa. Artinya memasang pipa air bersih, distribusi menggunakan tangki air termasuk juga distribusi ke pulau-pulau terpencil, menggunakan tongkang air bersih,” terangnya.

Saat ini pihaknya sudah mengusulkan sekitar 5 ribu tangki air bersih untuk disalurkan. Di mana jumlah tangki air bersih ini bisa dipakai untuk 2-3 bulan ke depan, ditambah dengan unit-unit yang lain.

Kendati, diakui Ahmadi, penyaluran air bersih ini tidak dapat hanya dilakukan pihaknya, melainkan ada juga dari stakeholder terkait. Sehingga kekeringan dapat teratasi lebih cepat.

Di sisi lain untuk membuat fasilitas permanen seperti SPAM harus segera dilakukan. Kemudian pemanfaatan air-air bendungan, embung atau mata air yang ada di hilir maupun mata air yang banyak bermunculan di sekitar pesisir pantai.

“Mata air yang muncul di sekitar pesisir pantai ini kan banyak yang belum kita manfaatkan. Sehingga kalau itu kita pompa maka akan bisa menambah daripada kebutuhan air kita disaat kemarau ini,” tuturnya.

Di sisi lain, meski Kota Mataram terbilang aman dari kekeringan, pihaknya meminta masyarakat di ibu kota provinsi itu tetap waspada dan menghemat air. “Kota Mataram tidak terdampak kekeringan, tapi ancaman kebakaran tempat tinggal berpotensi terjadi sehingga kita harapkan tetap waspada dan gunakan air sehemat mungkin,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer