Lombok Barat (Inside Lombok) – Pelaku penganiayaan yang terjadi di sekitar Pasar Lilir, Gunungsari, Lombok Barat (Lobar) ternyata adalah seorang mantan atlet muay thai untuk Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kendati, ia sudah dipecat sejak 2018 lantaran melakukan tindak kriminal berupa pencurian tabung gas elpiji.
Diketahui, terduga pelaku penganiayaan inisial DA (23) yang merupakan warga Kekeri, Gunungsari terlibat perkelahian dengan beberapa orang pada 28 Agustus lalu, sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, DA yang mimiliki latar belakang bela diri muay thai menganiaya lima orang pemuda asal Penimbung, Gunungsari. Antara lain B (19), W (19), RH (18), Y (22) TJ (18).
Akibatnya, empat orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke puskesmas terdekat, dan satu orang korban mengalami luka tusuk dan dilarikan ke rumah sakit. Atas kasus itu, DA pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Mataram.
Menanggapi kasus itu, Pengurus Muaythai NTB menegaskan bahwa DA telah dipecat sebagai atlet muay thai KLU sejak 2018. “Sejak tahun 2018 anak itu sudah kami berhentikan sebagai anggota muay thai dan tidak kami izinkan terlibat dalam kegiatan muay thai dalam bentuk apapun,” tutur Ketua Harian Pengprov Muay Thai NTB, Indra Gunawan ketika dihubungi, Jumat (01/09/2023).
Menurutnya, DA dipecat lantaran terjerat kasus pencurian tabung gas elpiji meski baru saja berhasil mengharumkan nama daerah di ajang Porprov NTB saat itu dan menerima bonus sebesar Rp7,5 juta. “Berita itu (kasus penganiayaan) mengejutkan kami selaku pengurus muay thai. Memang kabarnya yang bersangkutan selalu membawa-bawa nama muay thai,” terangnya.
Merasa terusik dengan pemberitaan media yang terkesan menyudutkan muay thai, ia pun mengaku telah melakukan klarifikasi ke pihak Polresta Mataram, dalam hal ini Kasat Reskrim Polresta Mataram. “Kami sudah klarifikasi ke Pak Kasat Reskrim langsung, dan beliau mengaku tidak pernah memberikan statement tersebut ke media. Kami curiga anak ini (DS) selalu membawa-bawa nama muay thai kalau terdesak atau tertangkap,” imbuhnya.
Selain itu, Indra juga menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang aktif-aktifnya berkegiatan demi mengharumkan nama NTB di babak kualifikasi PON Sumut-Aceh. “Prestasi kami di Muaythai sangat gemilang dengan hasil 8 atlet lolos ke PON dengan perolehan 1 emas, 1 perak, dan 6 perunggu. Tapi harus cacat dengan berita seperti ini. Jadi ini harus kami klarifikasi,” tegasnya. (yud)