Lombok Barat (Inside Lombok) – Akibat dampak El Nino, musim kemarau tahun ini diprediksi akan jauh lebih panjang dibanding tahun sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi kemarau akan berlangsung hingga November mendatang.
“Untuk musim kemarau tahun ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan November,” jelas prakirawan iklim BMKG Kediri, Restu Patria Megantara saat dikonfirmasi, Selasa (05/09/2023).
Dijelaskan, musim hujan periode 2023/2024 di NTB paling cepat akan masuk pada dasarian II November, di pulau Lombok bagian barat. Tepatnya dimulai dari Kota Mataram, sebagian Lombok Barat bagian utara, serta Lombok Tengah bagian utara.
“Musim kemarau tahun ini lebih panjang dibandingkan dengan kondisi normalnya yang dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino,” papar Restu.
Kondisi ini juga turut berdampak terhadap kekeringan di beberapa wilayah, tidak terkecuali Lombok Barat (Lobar). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad menerangkan saat ini sudah 6 kecamatan dan 17 desa di kabupaten tersebut yang terdampak kekeringan. “Belasan sampai puluhan ribu jiwa yang terdampak,” ungkapnya.
Dirincikan, untuk Kecamatan Sekotong yang terdampak kekeringan sebanyak lima desa, dan di Kecamatan Gerung dua desa. Kemudian Kecamatan Lembar, Kecamatan Kuripan dan Kecamatan Batulayar masing-masing ada tiga desa yang kesulitan air bersih. Dari lima kecamatan itu, masyarakat yang terdampak kekeringan mencapai sekitar 17.994 jiwa. (yud)