Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga beras saat ini terus mengalami kenaikan. Penyebabnya diduga kurangnya stok dari petani lantaran belum mulainya panen raya. Mengatasi kondisi itu, Bulog mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Bupati Lotim, M. Sukiman Azmy berterima kasih kepada pihak Bulog atas berbagai program yang dilakukan untuk membantu masyarakat, terlebih Lotim menjadi kabupaten/kota di NTB yang banyak memiliki penduduk miskin. “Dengan banyaknya masyarakat miskin di Lotim tentunya memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak,” ucapnya, Senin (11/09/2023).
Nantinya bantuan cadangan beras pemerintah tersebut akan disalurkan kepada pare kelompok penerima manfaat (KPM) yang telah terdata di Lotim, yakni sebanyak 145.075 orang, di mana masing-masing akan mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulannya.
“Periode ini memang jumlahnya berkurang sekitar 2 ribuan KPM, itu menandakan bahwa ada peningkatan kesejahteraan keluarga di masyarakat kita,” terangnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, David Susanto mengatakan bahwa melalui bantuan cadangan beras pemerintah tersebut sebagai upaya dalam menurunkan angka stunting dan juga kemiskinan ekstrem, hal itu sebagai bentuk upaya berkelanjutan. “Penyaluran bantuan ini merupakan tahap yang kedua,” ungkapnya.
Jumlah KPM yang mendapatkan bantuan tersebut di Lotim sebanyak 145.075, di mana jumlah tersebut menurun dari angka penyaluran sebelumnya yakni sebanyak 147.222 orang. “Penyaluran kali kedua ini menurun dari sebelumnya,” tuturnya.
Khusus di Kecamatan Terara dan Sikur akan disalurkan sebanyak 226 ton beras, 114 ton untuk Sikur dan 112 ton untuk Terara. Langkah tersebut juga dilakukan untuk menormalisasi harga beras yang ada di pasaran saat ini, khususnya kategori medium. (den)