26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaLombok BaratUntungkan Daerah, Capaian PAD dari Pelabuhan Senggigi Sudah 95,5 Persen

Untungkan Daerah, Capaian PAD dari Pelabuhan Senggigi Sudah 95,5 Persen

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Perhubungan (Dishub) Lobar optimis capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil pengoperasian Pelabuhan Senggigi tahun ini bisa lampaui target Rp200 juta yang dipatok untuk periode 2023 ini.

Kadishub Lobar, M. Najib mengatakan bahwa di awal September ini saja capaian target PAD dari pelabuhan itu sudah mencapai 95,5 persen. “Dari target Rp200 juta, capaian per 5 September sudah Rp191 juta,” paparnya saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu.

Jika berkaca dari capaian di 2022 lalu saat target PAD dari pelabuhan itu dipatok Rp80 juta, capaiannya juga bisa melampaui target dengan angka Rp128 juta. Karena itu, pihaknya optimis capaian PAD tahun ini bisa sama-sama melampaui target. “Sangat optimis melampui target,” singkatnya.

Salah satu penyumbang capaian PAD itu adalah bertambahnya armada kapal cepat yang melayani penyeberangan laut rute Bali-Senggigi maupun sebaliknya. Antara lain kapal cepat milik perusahaan Ekajaya dan Ostina.

Kepala UPTD Pelabuhan Senggigi, Iskandar Zulkarnaen menjelaskan untuk Ekajaya ada dua kapal berbeda yang disiapkan pihak perusahaan untuk mengantar dan menjemput penumpang. Sementara untuk Ostina hanya menaikkan penumpang saja di Senggigi dan langsung menyeberang ke Bali.

Jadwal penyebrangan dari Bali menuju Senggigi maupun sebaliknya tetap ada setiap hari. Estimasi proses bongkar muatnya di Senggigi biasanya berlangsung mulai dari pukul 12.30 hingga 14.00 Wita.

“Jam 12.30 itu dia datang dari Bali nurunkan penumpang di sini (Senggigi), kemudian ke KLU nurunkan juga dan stay di situ. Kemudian nanti datang lagi dari Gili Trawangan dan sekitarnya, baru naikan di sini, baru ke Bali,” jelas Zulkarnaen.

Ia mengakui keberadaan dermaga sementara itu pun cukup membantu para perusahaan kapal dan penumpang untuk mempersingkat tenaga dan waktu saat proses bongkaran. “Di mobilitas barang terutama, kalau dia di pantai (langsung sandar di pasir seperti sebelumnya) kan lumayan butuh tenaga beberapa orang untuk menaikan barang ke kapalnya. Tapi kalau sekarang mobilitasnya lebih efisien lah kalau ada dermaganya,” pungkas dia. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer