27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TimurHarga Beras Semakin Meroket, Petani Khawatirkan Pencurian Padi

Harga Beras Semakin Meroket, Petani Khawatirkan Pencurian Padi

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kenaikan harga tembakau beberapa waktu lalu, berimbas terhadap adanya pencurian tanaman tembakau di beberapa daerah. Kini kenaikan harga beras dikhawatirkan turut memicu adanya aksi pencurian terhadap tanaman padi.

“Saya khawatir lantaran isi perut bisa berakibat pada pencurian tanaman padi kita, tentu segala upaya dilakukan untuk mengambil celah dalam kenaikan harga,” ucap salah seorang petani di Lotim, Amaq Sahi, Kamis (14/09/2023).

Harga beras yang kian mengalami kenaikan membuat masyarakat kini menjadi kebingungan untuk mencukupi kebutuhan pokok setiap harinya, pasalnya kenaikan harga beras saat ini sudah hampir mencapai 2 kali lipat.

Dikarenakan adanya kesulitan tersebut masyarakat khususnya petani resah dengan kondisi saat ini, sebab harga beras yang mengalami kenaikan dapat memicu adanya tindakan yang melawan hukum.

Kekhawatiran akan adanya pencurian padi tersebut disebabkan lantaran beberapa waktu lalu saat kenaikan harga beras pernah terjadi hal tersebut. Sehingga kini muncul kekhawatiran tersebut di kalangan para petani, terlebih yang sedang memasuki masa panen.

“Kami dilema sebenarnya saat ini, mau jaga tanaman di sawah tapi takut mati, tau kan kalau maling biasanya bawa senjata tajam,” terangnya.

Salah seorang petani lainnya, Akmal mengaku juga khawatir dengan kondisi saat ini lantaran tanaman padinya yang telah memasuki masa panen rentan menjadi sasaran pencurian, terlebih ia juga pernah merasakan hal serupa beberapa waktu lalu.

“Saya pernah mengalami itu, di mana hampir 2 are lahan dibabat habis dan hanya menyisakan setengah batang tanaman bekas babatan,” tuturnya.

Para petani berharap agar harga beras dapat dinormalisasi sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat, sebab karena kondisi tersebut dapat menimbulkan adanya masalah lain yang akan berimbas kepada mereka. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer